“Back to Nature”. Demikian salah satu jargon para herbalis dalam mengkampanyekan produknya. Jargon demikian mereka gunakan bukan karena memanfaatkan kekhawatiran masyarakat terhadap produk-produk ‘berbau’ kimia, tapi karena memang sejatinya alam menyimpan sejuta manfaat bagi kehidupan manusia, khususnya bagi dunia kesehatan.
Teknik pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan yang diambil langsung dari alam tanpa campuran bahan-bahan kimia memang sedang digandrungi akhir-akhir ini.
Apalagi penelitian yang menunjukkan tentang bahaya penggunaan bahan-bahan kimia semakin banyak, seiring dengan bertambahnya penelitian tentang manfaat herbal.
Berbagai macam obat herbal bermunculan di Indonesia, dari mulai herbal khas Indonesia seperti jahe, kunyit, temulawak, daun sirih, buah pinang, biji kapulaga, dan yang lainnya, hingga herbal yang menjadi ciri khas negara-negara tertentu seperti ginseng, habatusauda, buah kesturi, dan lain sebagainya.
Baca juga: Agrobisnis tanaman dan jamur: tips sederhana yang perlu anda pertimbangkan
Kemunculan beragam obat herbal tersebut diikuti dengan munculnya sejumlah praktisi dalam dunia herbal, yang lazim dikenal dengan herbalis.
Kemunculan mereka ditandai dengan menjamurnya klinik-klinik herbal dimana-mana. Tidak salah lagi, semua itu menjadi pertanda bahwa bandul sejarah sekarang sedang mengayun ke arah pengobatan herbal. Tidak ada salahnya Anda pun ikut terjun meramaikan bisnis Herbal. Siapa tahu kesuksesan Anda sedang menanti di sana.