40 juta pendaftar Kartu Prakerja, hanya 7 persen yang Dapat SK

40 juta pendaftar Kartu Prakerja – Program kartu prakerja sebelumnya telah mencatat 40 juta pendaftar dalam 10 batch pada 30 Oktober 2020. 47% dari mereka adalah perempuan.

Selanjutnya, yang berhasil meneruskan verifikasi email sebanyak 26 juta orang, lulus verifikasi NIK dan KK hingga 20 juta orang, dan lulus verifikasi nomor ponsel 18 juta.

Untuk batch 10 September, yang mendaftarkan 6,7 juta orang, yang kemudian disaring sedemikian rupa sehingga menerima sebanyak 116.261 orang.

“Ini jauh lebih terdaftar, tetapi kuota penerima terbatas. Selain itu, data penerima tahun ini kami pastikan itu tidak akan sama dengan data penerima tahun depan,” kata Denni.

Baca juga: Prakerja Gelombang 11 Tutup, segera daftar!

SK Kartu Prakerja

Berdasarkan survei evaluasi sebesar 2,4 juta praktik penerima kartu pada tanggal 31 Oktober 2020, sebanyak 88% dari penerima tidak berfungsi. 71% dari mereka berada di kelompok usia produktif 18-35 tahun.

“81 persen dari mereka dididik di sekolah menengah atas, 71% dari mereka adalah pekerja informal dengan pendapatan rata-rata sebesar Rp1,3 juta per bulan,” jelasnya.

Denni mengatakan, 30% penerima dari statusnya awalnya menganggur, berhasil menjadi karyawan, wirausaha, atau pekerja independen. 91% penerima juga melampirkan sertifikat tenaga kerja untuk mendaftar untuk bekerja.

“Dalam praktisi mereka sendiri, ada 1.534 pelatihan aktif, dengan 147 institusi pelatihan total, dan 7 platform digital dengan peringkat rata-rata 4,9 dari 5.0. Harga rata-rata juga Rp 371 ribu,” katanya.

Dari banyak pelatihan yang ditawarkan, ada 7 bidang permintaan yang paling banyak, termasuk dalam gaya hidup, manajemen, pemasaran, keuangan, makanan dan minuman, bahasa asing, dan teknologi informasi.

“Penerima juga menggunakan insentif mereka dengan bijak, 96% memanfaatkan untuk membeli makanan, 75% untuk listrik, 63% untuk modal bisnis, 65% bensin, dan 63% dari pulsa dan paket internet,” Denni menyimpulkan.

Baca juga:

Pos terkait