Sejarah Kota A Famosa tidak terlepas dari Bangsa Protugis. Mengapa? Karena kota tersebut dalam catatan sejarahnya dibangun oleh bangsa Portugis setelah bangsa ini berhasil mengalahkan Malaka pada tahun 1511.
Latar Belakang Pembangunan Kota A Famosa
Pembangunan kota ini diprakarsai oleh seorang panglima Portugis bernama Alfonso Albuquerque pada tanggal 25 Juli tahun 1511. Mengapa Alfonso Albuquerque membangun Kota A Famosa? Hal ini dilatarbelakangi karena kecemasan Portugis jika suatu saat tentara Malaka melakukan serangan untuk merebut kembali kota tersebut.
Di Kota A Famosa dibangun 5 penjuru utama yang nantinya membuat kota bangunan Portugis tersebut sangat kuat dan mampu menangkal berbagai serangan dari luar. Masing-masing penjuru kota dibangun 1 gedung dengan ketinggian 5 lantai berbentuk benteng.
Benteng ini digunakan tentara Portugis untuk mempermudah mengawasi keadaan di luar benteng selama seratus tiga puluh tahun (130) yaitu dari tahun 1511 sampai 1641. Benteng ini dilengkapi dengan senjata pertahanan berupa meriam yang besar.
Dalam sejarahnya, dengan adanya benteng Kota A Famosa ini Portugis mampu bertahan menguasai Malaka selama 130 tahun.
Makam Leluhur Bangsa Melayu yang Hilang
Tetapi, dalam pembangunan kota A Famosa yang megah ini ternyata banyak mengorbankan makam para leluhur bangsa Melayu. Sehingga sampai sekarang bangsa Malaka kehilangan tempat-tempat bersejarah nenek moyang mereka, termasuk benda-benda peninggalan bersejarah semua dihancurkan oleh Portugis rata dengan tanah.
Untuk membangun kota A Famosa, semua batu kubur obrak-abrik, dan semua isinya termasuk tulang di makam Sultan Malaka dimusnahkan. Istana dan semua isinya termasuk kitab, barang-barang antik, surat bersejarah, dokumen maupun buku-buku bersejarah semua dibakar habis.
Tetapi, untuk barang-barang yang dirasa berharga seperti gading gajah berlapis emas pemberian Kaisar India diambil Alfonso dan selanjutnya diserahkan kepada Raja Portugis yang waktu itu dipegang oleh Raja Manuell II.
Suatu saat, kapal perang tentara Portugis bernama Flor La Mar yang sangat terkenal tenggelam dalam pelayaran menuju ke Goa, India. Hampir semua tentara dalam kapal tersebut tewas, tetapi panglima Portugis Alfonso de Abuquerque bisa selamat.
Dalam kurun waktu 130 tahun berkuasa di Malaka, Portugis menguras segala hasil bumi Malaka dan di bawa ke Libson, ibu kota Portugal. untuk dipersembahkan kepada Raja Portugis, Raja Manuell II.
Dalam sejarah dunia telah mencatat lebih dari ribuan misi perdagangan dari Jakarta menuju ke Portugis daerah Goa yang termasuk wilayah India ini sebagai pelabuhan transito sebelum mereka melanjutkan perjalanan ke negaranya.
Selama menguasai Malaka, Portugis acap kali diserang dari berbagai daerah baik dari laut maupun darat, tetapi benteng kota A Famosa masih mampu menahan semua serangan musuh.
Keampuhan
Kota A Famosa buatan Alfonso de Abuquerque ini ternyata telah terbukti mampu membuat tentara Portugis bertahan selama 130 tahun. Pada tahun 1512, pasukan perang Malaka yang tinggal sisa melakukan berkali-kali serangan untuk merebut Malaka dari tangan Portugis. Serangan ini dipimpin oleh Sultan Mahmud Shah, tetapi selalu gagal. Akhirnya Sultan Mahmud Shah putus asa dan akhirnya meninggal dunia di Kampar tahun 1529.
Setelah Sultan Mahmud Shah meninggal, perjuangan dilanjutkan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah II, seorang putra Sultan Mahmud Syah dari Johor. Namun, serangan inipun gagal tak membawa hasil. Kemudian Sultan Alauddin mendapatkan bantuan tentara dari Bugis dan Riau, tetapi itupun tak membawa hasil.
Pada tahun 1620, Kerajaan Aceh mencoba melawan Portugis, namun serangan ini pun banyak mengalami kegagalan. Justru tentara Aceh banyak yang menjadi korban perang tenggelam di Selat Malaka.
Tentang perlawanan Aceh terhadap Portugis selengkapnya bisa dibaca pada artikel sejarah Perlawanan Aceh terhadap Portugis
Bangsa Portugis Kelaparan
Ternyata sekuat apapun Portugis, suatu saat pun akan lemah. Pada tahun 1641, Portugis berhasil ditaklukkan, tetapi bukan karena lemahnya pertahanan benteng Kota A Famosa, lalu? Ternyata tentara Portugis dilanda kelaparan dan terjangkit penyakit malaria yang membuat hampir semua tentara Portugis tewas di dalam kota ini.
Mengapa pasukan Portugis kelaparan? Ini adalah akibat ulah Belanda yang telah menutup semua jalur perdagangan yang menuju Selat Malaka sehingga, Portugis kekurangan bahan makan. Tindakan Belanda memblokir jalur laut ke Malaka ini berlangsung selama 6 bulan. Akhirnya pada tanggal 16 Januari 1641 Portugis pun menyerah kepada Belanda.
Selanjutnya baca juga Perlawanan Aceh terhadap VOC, di artikel ini dibahas bagaimana Aceh melawan Belanda.