FILIPINA, negara kepulauan di Samudera Pasifik; dibatasi oleh Samudera Pasifik di sebelah timur, Laut Sulawesi di sebelah selatan, Laut Cina Selatan di sebelah barat, dan Selat Luzon di utara. Luas: 300.000 km2. Penduduk: 61.971.000 (1989). Kepadatan penduduk: 207/km2 Agama: Katolik Roma (84,1%); Aglipayan (6,2%); Islam (4,3%); Protestan (3,5%); lain-lain (1,9%). Bahasa: Pilipino, Inggris. Ibu kota: Manila. Satuan mata uang: Peso Filipina (P).
Kilas Sejarah
Menurut dugaan para ahli, negeri ini dimasuki pertama kali sekitar 30 abad yang lalu oleh suku bangsa Negrito, pendatang dari daratan Asia Tenggara. Kemudian, sekitar tahun 3000 SM masuk lagi suku bangsa Melayu dari Malaysia dan Indonesia.
Sesudah negeri ini ditemukan oleh Ferdinand Magellan (1521), orang Spanyol berdatangan ke sana dan menjadikannya sebagai daerah jajahan. Negeri ini berada di bawah Spanyol selama 3 abad sebelum jatuh ke tangan Amerika Serikat (1898), dan baru memperoleh kemerdekaan penuh dari negara tersebut terakhir pada 4 Juli 1946 di bawah pimpinan presiden pertama, Manuel Roxas.
Fisiografi
Dengan wilayah seluas 300.000 km2, Filipina terdiri dari rangkaian ribuan pulau besar dan kecil (sekitar 7.100 pulau). Tetapi dari semua pulau itu hanya sekitar 880 yang berpenduduk.
Pulau-pulau terbesar di antaranya adalah P. Luzon, P. Mindanao, P. Samar, P. Negros, P. Palawan, P. Panay, P. Mindoro, P. Leyte, P. Cebu, dan P. Bohol. Pulau-pulau itu biasanya dikelompokkan menjadi empat kelompok: P. Luzon, Kep. Visayan, Kep. Mindanao, Kep. Palawan dan Sulu. Di bagian timur rangkaian pulau tersebut terdapat Palung Mindanao (Palung Filipina), salah satu laut paling dalam di dunia (sekitar 11.500 m).
Di Filipina terdapat banyak pegunungan; sebagian besar di antaranya berjajar searah dengan kepulauan itu, yang dalam peta tampak berbentuk kapak besar. Di P. Luzon, misalnya, terdapat Peg. Cordillera Central, yang tampak sebagai tulang punggung pulau itu dan terdiri dari dua-tiga jajaran yang paralel, dengan ketinggian rata-rata 1.650 m.
Barisan Sierra Madre memanjang di pantai timur laut (panjang x 560 km dan lebar 15-50 km). Di Propinsi Nueva Vizcaya, Peg. Cordillera Central dan Peg. Sierra Madre membentang bersama-sama dan membentuk Peg. Caraballo. Pegunungan Ilocos memanjang di da erah pantai baratlaut, dengan ketinggian kadang-kadang lebih dari 1.525 m.
Di bagian baratdaya terdapat Peg. Zambales, yang memuncak di High Peak (2.037 m). Pulau-pulau lain juga bergunung-gunung. Di P. Mindanao menonjol Peg. Diuata, yang membujur sepanjang pantai timur, seakan-akan terjepit di antara daerah pantai di timur dan lembah S. Agusan yang subur di barat. Di selatan S. Mindanao menjulang G. Apo (2.954m), sebuah gunung api aktif yang sekaligus merupakan gunung tertinggi di Filipina.
Selain itu, masih banyak gunung berapi Iain di negeri ini. Misalnya, G. Mayon, yang mencapai ketinggian 2.421 m, dan G. Taal, yang terletak di tengah D. Taal dan mungkin merupakan gmung api terendah di dunia. Hanya ada beberapa dataran rendah yang tergolong luas di negeri Sedangkan dataran di daerah pantainya tidak ada yang mempunyai lebar lebíh dari 3 km.
Namun di daerah pegunungan terdapat beberapa dataran tinggi: dataran Cagayan dan Bihol (di Luzon), lembah S. Agusan dan S. Mindanao (di Mindanao). Sungai utama di negeri ini adalah S. Cagayan (344 km), S. Agno, S. Pampanga (di P. Luzon), S. Agusan dan S. Mindanao (di P. Mindanao). Sungai Pasig, yang mengalir lewat kota Manila, dapat dilayari kapal kecíl dan cukup penting untuk perdagangan.
Iklím
Iklim di Filipina dipengaruhi oleh ciri pulau-pulaunya, posisinya di daerah tropis, barisan relíefnya, angin yang bertíup, dan ketinggian tiap daerah. Pengaruh garis balik hanya sedikit; bisa dikatakan, Zamboanga di selatan dan Aparri di utara mempunyaí iklim yang sama. Barisan pegunungan sangat mempengaruhi iklim setempat, sedangkan laut mempengaruhi iklim di pulau-pulau kecil.
Hujan turun secara tetap di semua daerah, berkisar dari 1.275 mm hingga 4.450 mm per tahun. Biasanya bagian barat lebih banyak menerima hujan dari angin musim barat daya (2.150-2.550 mm per tahun) dan kering selama musim salju karena terlindung dari angin musim timur laut. Angín topan menambah hujan di bagian timur (Oktober- November).
Bagian pedalaman P. Luzon, P. Mindanao, dan Kep. Visayan menerima hujan 1.650-1.900 mm per tahun (kebanyakan dalam bulan Juni-September). Sedangkan P. Bohol, bagian timur P. Leyte, dan bagian tengah P. Mindanao menerima 1.900-2.150 mm per tahun.
Flora dan fauna
Sebagian hutan Filipina sudah dibabat untuk pertanian. Sebagian lagi habis dibakar, dan digantikan oleh alang-alang. Tetapi lebih dari 40 persen daratan negeri ini masih tertutup hutan, terutama di kawasan pegunungan.
Kebanyakan vegetasi negeri ini sejenis dengan vegetasi Kalimantan. Hutan tersebut di atas ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon berkayu keras maupun lunak, termasuk mahoni dan pinus. Tumbuhan paku mencapai ribuan spesies. Kelapa dan bakau banyak tumbuh di tepi pantai.
Hutan Filipina didiami berbagai hewan liar. Berdasarkan penemuan fosil, diperkirakan bahwa gajah pernah ada di negeri ini. Mamalia lainnya yang masih hidup di sini antara lain adalah rusa, anoa, monyet, tenggiling, lemur, kancil, dan luwak. Di antara reptilia terdapat buaya dan kura-kura.
Penduduk
Filipina berpenduduk sekitar 61.971.000 orang (1989). Daerah yang paling padat penduduknya adalah daerah yang paling subur dan palin g intensif dibudidayakan, yakni daerah pantai Ilocos, bagian tengah P. Luzon, P. Cebu, P. Negros, dan P. Panay. Sedangkan daerah yang jarang penduduknya adalah daerah pantai timur laut P. Luzon, bagian selatan dan pedalaman P. Mindanao, P. Palawan, dan bagian barat P. Mindoro.
Jumlah penduduk Filipina berkembang dengan cepat, antara Iain karena keluarga besar dengan lima anak atau lebih merupakan hal yang lazim dijumpai di sana. Antara tahun 1960 dan awal tahun 1980-an, jumlah penduduk meningkat hampir dua kalí lipat, sehingga diperkirakan dapat mencapai 90 juta dalam tahun 2000 nanti.
Untuk mengendalikan laju pertambahan penduduk, pemeríntah menggalakkan keluarga berencana. Sementara itu, pemerintah melakukan persiapan untuk menghadapi ledakan penduduk, antara lain dengan mendorong para petani untuk meningkatkan produksi bahan makanan dan mendesak para pengusaha untuk memperluas lapangan kerja.
Mayoritas rakyat Filipina adalah keturunan orang Melayu yang datang dari Malaysia dan Indonesia ribuan tahun yang lampau. Sebagian kecil penduduk termasuk kelompok etnis Cina, keturunan pendatang yang baru memasuki Filipína dalam abad-abad belakangan ini; sebagian lagi termasuk orang mestizo, campuran orang Melayu dengan orang Spanyol yang juga baru memasuki Filipina dalam abab-abad belakangan.
Di daerah-daerah terpencil hidup kelompok suku bangsa Negrito, keturunan penduduk “asli” yang telah mendiami kepulauan ini sejak sekitar 30 abad lalu, jauh lebih dulu daripada kelompok-kelompok etnis lainnya.
Bahasa resmi di Filipina adalah bahasa Pilipino, yang didasarkan pada bahasa Tagalog, salah satu dialek Melayu. Tetapi di samping itu ada berbagai bahasa daerah yang digunakan penduduk; yang paling penting di antaranya adalah bahasa Tagalog (terutama di Manila dan di bagian tengah P. Luzon), bahasa Cebuano (terutama di Kep. Visayan), dan bahasa Ilocano (di P. Luzon utara), dan bahasa Ilongo (terutama di P. Panay dan P. Negros barat).
Sebagian besar orang Filipina juga menggunakan bahasa Inggris; bahkan Filipina merupakan negara pemakai bahasa In ggris terbesar ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat dan Inggris.
Tetapi bahasa Pilípino lambat laun menggantikan bahasa Inggris di sekolah-sekolah dan siaran radio. Bahasa Arab juga diajarkan di daerah-daerah Islam.
Filipina merupakan satu-satunya negara Asia yang penduduknya kebanyakan menganut agama Kristen. Lebih dari 93 persen rakyat Filipina beragama Kristen; di antaranya sebagian besar (84%) menganut agama Katolik Roma, sedangkan yang lain masuk gerela khas Filipina, yakni Gereja Aghpayan (Gereja Independen Filipina), atau gereja-gereja Protestan.
Penduduk yang beragama Islam (kira-kira 4%) terpusat di P. Mindanao selatan dan di Kep. Sulu. Animisme masih hidup di dae-
rah-daerah terpencil.
Kira-kira 89 persen rakyat Filipina sudah bebas dari buta aksara. Pendidikan dasar diberikan secara gratis dan diwajibkan. Pendidikan tinggi dapat diperoleh di perguruan tinggi negeri atau swasta. Perguruan tinggi terbesar adalah Universitas Filipina (sejak tahun 1908) dan Universitas St. Thomas (sejak 1611). Banyak mahasiswa Filipina yang mengejar ilmu di luar negeri, terutama di Amerika Serikat.
Pemerintahan
Filipina dibagi menjadi tiga belas daerah. Setiap daerah dibagi lagi menjadi beberapa propínsi yang dikepalai oleh seorang gubernur, sehingga seluruh Filipina terdiri dari 72 propínsi. Filipina adalah sebuah negara republik.
Konstitusi baru negara ini, yang disahkan melalui plebisit yang diadakan 2 Februari 1987, memulihkan sistem yang dihapuskan pada tahun 1973 oleh presiden pada waktu itu, Ferdinand E. Marcos.
Menurut konstitusi baru tersebut, presiden dipilih untuk masa bakti 6 tahun tanpa kemungkinan untuk dipilih kembali. Presiden sekaligus menjadi kepala negara dan kepala pemerintahan.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, ia dibantu oleh sebuah kabinet dengan anggota sejumlah menteri yang diangkat oleh presiden sendiri dan dapat diberhentikan sewaktu-waktu.
Kuasa legislatif berada di tangan badan legislatif yang terdiri dari Majelis Perwakilan dan Senat. Pemilihan umum tahun 1987 diadakan untuk memilih 250 anggota Majelis Perwakilan dan 24 anggota Senat. Dalam pemilihan ini, Partai Laban dukungan Presiden Aquino berhasil merebut mayoritas kursi.
Pengadilan tertinggi di Filipina adalah Mahkamah Agung, yang terdiri dari seorang hakim ketua dan sejumlah hakim tinggi. Pengadilan Banding, yang berhak meninjau kembali semua keputusan yang telah diambil oleh pengadilan-pengadílan di bawahnya, terdiri dari seorang hakim ketua dan sejumlah hakim lain. Filipina memiliki sekitar 133.000 anggota militer, yang terdiri dari angkatan darat (62%), angkatan laut (23%), dan angkatan udara (15%).
Ekonomi. Pertanian merupakan tumpuan ekonomi Filipina. Sebab, selain mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 45 persen dari seluruh tenaga kerja negeri ini, hasilnya hampir memenuhi kebutuhan seluruh penduduk akan bahan pangan, kendati dari seluruh wilayah Filipina baru sekitar 38 persen yang dibudidayakan.
Hampir separuh dari tanah pertanian tersebut ditanami padi dan jagung, sedangkan yang separuh lagi ditanami kelapa, abaca (rami), pisang, tebu, nenas, tembakau, dan Iain-lain.
Hutannya, yang mencakup sekitar 40 persen dari seluruh wílayah Filipina, ditumbuhi pelbagai jenis pohon yang bernilai tinggi untuk perdagangan, di antaranya pohon banian, cedar, eboni, pinus, dan mahoni. Bambu, yang dapat tumbuh di seluruh negeri ini, digunakan untuk berbagai kebutuhan penduduk, misalnya untuk bahan bangunan, keranjang, perabot rumah, dan lain-lain.
Sektor perindustrían juga kini merupakan tumpuan harapan Filipina. Sebab, kendati hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 9 persen, sektor ini menyumbang sekitar 25 persen pendapatan nasional negeri ini, dan hanya terpaut satu tingkat di bawah sektor pertanian.
Kemajuan ini dicapai antara lain berkat usaha pemerintah untuk memberikan pinjaman dan mengurangi pajak perindustrian. Hasil utama dari sektor ini adalah bahan pangan, pupuk, mesin elektronik, batu bara dan minyak, sepatu dan tekstil, serta tembakau.
Dulu sektor pertambangan merupakan sektor ekonomi penting di Filipina. Namun kini sektor ini hanya menyumbang sekitar 2 persen dari seluruh pendapatan nasional Filipina dan hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 0,6 persen. Hasilnya antara lain adalah batu kapur, krom, tembaga, perak, dan emas.
Untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam negeri, Filipina mengimpor minyak mentah, mesin-mesin, gandum, dan lain-lain. Sebaliknya negeri ini berhasil mengekspor pelbagaí peralatan elektronik, kopra, kain, buah-buahan dan sayur-mayur, gula, hasil hutan, dan produk mineral. Rekan dagang utama negeri ini adalah Amerika Senkat, Jepang, dan Malaysia.
Negara kepulauan ini memiliki jalan raya sepanjang 161.000 km lebih (1985),tetapi baru sekitar 13 persen yang sudah diaspal. Di P.Luzon terdapat jalan kereta api milik pemerintah sepanjang 1.000 km lebih, dan di P. Panay beroperasi kereta api milik swasta. Maskapai penerbangan negeri ini melayani hubungan udara dalam negeri (42 bandara) dan dengan luar negeri.