Rumah Adat Betawi

Rumah Adat Betawi, Jawa Barat, Indonesia yang terkenal di sebut Rumah kebaya. Mengapa disebut rumah kebaya? Karena bentuk atapnya menyerupai sebuah pelana yang dilipat dan jika dilihat dari samping, maka bentuk lipatan tersebut tampak seperti lipatan kebaya.

Namun, rumah adat Betawi tidak hanya Rumah Kebaya. Ada beberapa rumah tradisional suku Betawi lainnya, yaitu: Rumah Gudang, Rumah Joglo, dan Rumah Panggung.

Bacaan Lainnya
Rumah adat Kebaya Betawi
Rumah adat Kebaya Betawi

Ciri khas

Ciri khas utama yang dimiliki rumah kebaya adalah memiliki teras yang luas. Teras tersebut biasa digunakan untuk menjamu tamu dan tempat santai keluarga. Konon, masyarakat Betawi meletakkan sumur di depan rumah dan pemakaman keluarga berada di samping rumah.

Dinding rumah kebaya berupa panel-panel yang dapat dibuka dan digeser ke tepi. Maksud dari desain rumah ini agar rumah terasa lebih lega dan luas.

Dari sifatnya, rumah Kebaya dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu:

  1. bagian depan bersifat semi publik, sehingga setiap orang dapat melihat keasrian dan sejuknya rumah.
  2. bagian belakang bersifat pribadi, dan hanya boleh dilihat oleh orang-orang dekat atau keluarga saja.

Material

Material Atap

Material atap rumah tradisional Betawi menggunakan bahan-bahan sebagai berikut:

  • Genteng atau atep. Atep adalah daun kirai yang dianyam.
  • Kuda-kuda dan gording terbuat dari kayu gowok. Dalam bahasa Inggris, kayi Gowok disebut Syzygium Polycephalum. Gording adalah balok kayu mendatar yang terletak di atas kuda-kuda.
  • Selain kayu gowok, mereka juga biasa menggunakan kayu kecapi, yang dalam bahasa Inggris disebut Sandoricum Koetjape
  • Balok tepi, terutama diatas dinding luar terbuat dai kayu nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk) yang sudah tua
  • Kaso (balok kayu ukuran 4cm x 6cm / 5cm x 7cm, berfungsi sebagai dudukan reng) dan reng (balok kayu ukuran 2cm x 3cm / 3cm x 4cm berfungsi sebagai dudukan atap genteng) menggunakan bambu tali, yaitu bambu yang batangnya setelah dibelah-belah bisa dijadikan tali.
  • Bambu juga bisa digunakan sebagai kaso, sebuah bambu utuh berdiameter ± 4cm.
  • Bambu yang digunakan untuk reng berupa bambu yang dibelah-belah.

Material Dinding

Material untuk dinding depan juga menggunakan kayu gowok atau kayu nangka. Biasanya dicat dengan dominasi warna kuning dan hijau. Dinding rumah biasanya menggunakan anyaman bambu dengan atau tanpa pasangan bata dibagian bawahnya.

Daun pintu/jendela terdiri dari rangka kayu dengan jalusi horizontal. Jalusi adalah pintu yang memiliki lubang udara (ventilasi) yang biasanya terletak pada bagian atas atau pada keseluruhan daun pintu/jendela.

Jalusi Betawi
Jalusi Betawi

Material Struktur

Material batu kali digunakan untuk pondasi rumah dengan sistem pondasi umpak yang biasanya terbuat dari batu yang di letakkan di bawah setiap kolom. Sedangkan landasan dinding digunakan pasangan batu bata dengan kolom dari kayu nangka yang sudah tua.

Umpak Betawi
Umpak Betawi

Ragam Hias

Rumah adat Betawi pada umumnya memiliki ragam hias spesifik. Ragam hias biasa dibuat sebagai dinding pembatas teras, hiasan dinding, terutama digunakan menutup lubang ventilasi dinding depan.

Ruang Rumah

Setiap rumah pasti memiliki ruangan-ruangan yang digunakan untuk tujuan tertentu. Dan setiap ruangan tersebut ada yang bersifat pribadi atau untuk umum. Adapun ruangan yang ada di rumah Kebaya:

  1. Teras depan biasanya diletakkan kursi tamu dan bale-bale untuk bersantai. Bale-bale biasa disebut Amben yang biasa digunakan untuk keluarga.
  2. Lantai teras depan biasa disebut Gejogan. Tempat ini wajib dibersihkan untuk menghormati tamu. Gejogan dianggap sakral oleh masyarakat Betawi. Mengapa? Karena berhubungan langsung dengan tangga bernama balaksuji, yaitu sebagai penghubung rumah dengan area luar.
  3. Kamar tamu juga dikenal Paseban. Bagian tepi paseban biasanya dipasang pagar dan terdapat pintu masuk di tengahnya. Pintu masuk biasanya dibubuhkan ukiran dengan tinggi sekitar 80 cm. Bagian tepi atapnya terdapat renda seperti kebaya. Paseban juga difungsikan sebagai tempat ibadah.
  4. Ruang rumah adat Betawi selanjutnya bernama Pangkeng. Ruangan ini biasan digunakan keluarga yang dipisahkan dengn sekat.
  5. Ruangan lainnya difungsikan sebagai ruang tidur.
  6. Ruang dapur terletak paling belakang. Dapur orang Betawi biasa disebut Srondoyan.

Baca juga: Rumah Adat Banten

Pos terkait