Revolusi Uni Soviet – Lenin, yang nama aslinya adalah Vladimir llich Ulyanov, dibesarkan dalam suatu keluarga yang tekun beragama serta loyal terhadap Tsar. Namun, di tahun 1887, pada usia 17 tahun, saudara laki-laki Lenin, yang telah menjadi anggota kelompok revolusi bawah tanah, dihukum gantung karena ambil bagian dalam upaya membunuh Alexander III.
Untuk memahami tindakan yang dilakukan saudaranya itu, Lenin mulai mempelajari ide-ide tentang gerakan revolusi.
Lenin dan Gerakan Revolusi
Ketika usianya baru melewati 20-an, Lenin mulai mengenal ide-ide Karl Marx. Sebagai orang Jerman yang hampir selama hidupnya tinggal di Inggris, Marx merupakan pemikir sosial yang besar di abad ke-19. Dia melihat bahwa sejarah kemanusiaan dibagi menjadi beberapa periode.
Kunjungi Rusia di google map
Di setiap periode, terdapat sekelompok kecil orang yang berkuasa yang mengambil keuntungan dari orang lain dengan cara mengeksploitasikan tenaganya.
Akhirnya, ketika beban hidup itu tidak tertahankan lagi oleh kaum tertindas, mereka lalu bangkit dan berupaya menggulingkan para penindasnya, maka dimulailah babak sejarah baru.
Di masa Marx sendiri, kelompok yang dieksploitasi tenaganya adalah para pekerja pabrik. Mereka bekerja selama berjam-jam dengan upah yang rendah, sedangkan pemilik pabrik yang kapitalis memperoleh keuntungan yang besar.
Marx meramalkan bahwa standar hidup para pekerja pabrik akan semakin menurun di bawah kapitalisme karena keuntungan akan meningkat sementara upah akan menurun, sedangkan mesin akan setapak demi setapak menggantikan tenaga manusia.
Tak dapat tidak, kata Marx, para pekerja harus bersatu untuk menghancurkan sistem kapitalis. Sebagai gantinya adalah komunisme, yang merupakan masyarakat yang ideal, tanpa kelas, tanpa eksploitasi, setiap orang memiliki pabrik dan pertanian, serta memperoleh keuntungan dari tenaganya.
Ide-ide Marx mempunyai daya tarik yang besar terhadap orang, di mana pun dia berada, yang merasa tidak puas dengan kondisi yang ada. Lenin menjadi seorang Marxis serta banyak menghabiskan waktunya menulis buku dan artikel tentang bagaimana revolusi dapat terlaksana di Rusia.
Dua kali, dalam tahun 1890-an, Lenin dibuang ke Siberia karena tulisan-tulisannya. Dia lalu pergi ke Eropa Barat agar polisi Tsar tidak dapat menangkapnya. Pada tahun 1898, Lenin bergabung dengan para pengikut Marxis lainnya untuk membentuk Partai Buruh Demokrat Sosial Rusia.
Para anggota partai tidak dapat bersetuju tentang bagaimana menerapkan Marxisme di Rusia, yang keadaannya jauh berbeda dengan masyarakat Marxis di Eropa Barat.
Pada tahun 1903, ketidaksetujuan ini membawa perpecahan menjadi dua kelompok-Bo/shevik (berarti ”mayoritas”) Lenin dan Menshevik (berarti ”minoritas”). Kelompok Menshevik menginginkan partai yang terbuka bagi siapa saja, yang para anggotanya bebas mengungkapkan pendapatnya sendiri.
Kelompok Bolshevik menginginkan suatu partai kecil yang terpadu, dengan anggota hanya yang berdedikasi tinggi dan sanggup menerima setiap putusan pemimpin partai tanpa pertanyaan. Lenin mengira bahwa para pekerja tidak akan bersatu dan akan mengadakan revolusi atas inisiatif sendiri.
Oleh karena itu, revolusi harus dimulai dan dipimpin oleh sekelompok kecil orang revolusioner yang berdisiplin keras dan tahu apa yang terbaik bagi setiap orang. Kelompok itu adalah Partai Komunis.
Tahun 1917
Menjelang berakhirnya Perang Dunia I, pemerintahan Tsar hancur karena kehabisan tenaga, korupsi, dan kurang dukungan. Pada tahun 1914 tentara Tsar bertempur dengan peralatan yang jelek dan kurang terpimpin sehingga menderita serangkaian kekalahan yang fatal oleh tentara Jerman dan Austria. Bahan makanan pun menjadi semakin langka di kota-kota.
Pada tahun 1917, terjadi 2 kali revolusi di Rusia. Revolusi pertama pecah tanggal 8 Maret (dalam kalender Rusia yang waktu itu dipakai di Petrograd, alias St. Petersburg, yang diganti namanya pada permulaan perang adalah tanggal 23 Februari).
Orang-orang miskin berubah menjadi perusuh dan pemogokan berlangsung di hampir setiap kota. Serdadu dan polisi diperintahkan menembak setiap perusuh tetapi, sebaliknya, banyak di antara mereka justru berpihak pada para perusuh.
Akibatnya, Tsar Nicholas II harus turun tahta, dan Pemerintahan Sementara segera dibentuk, yang terdiri atas para anggota Duma. Pemerintahan Sementara menyatakan Tsar ditangkap dan mengumumkan bahwa Rusia adalah sebuah negara Republik. Apa yang sangat dirindukan oleh banyak orang adalah perdamaian tetapi Pemerintahan Sementara terus mengobarkan perang.
Lenin masih berada di Swiss ketika dimulai revolusi Februari. Sebenarnya ia berkeinginan keras untuk ikut bertindak tetapi, untuk melakukan hal itu, ia harus terlebih dahulu menyeberangi Jerman, yang merupakan bekas musuh Rusia.
Para pemimpin Jerman memperhitungkan bahwa kepulangan Lenin ke Rusia akan dapat membantu memperlemah usaha perang Rusia. Oleh karena itu, Jerman menawarkan untuk mengangkutnya di dalam suatu gerbong kereta yang terjaga ke perbatasan Jerman utara. Dari sana ia pergi ke Swedia dan Finlandia. Lenin sampai di Rusia pada bulan April.
Soviet (dewan) utusan pekerja dan tentara telah dibentuk di Petrograd dan kota besar dan kota kecil lainnya di Rusia. Banyak di antara soviet itu bertindak seolah-olah badan pemerintah yang sah.
Lenin memerintahkan para pengikutnya di Soviet untuk tidak mengakui Pemerintahan Sementara serta menuntut pengalihan ”seluruh kekuasaan kepada soviet”. Tujuan yang hendak dicapai, menurut Lenin, adalah perdamaian, roti, dan tanah.
Menjelang musim gugur, kelompok Bolshevik telah memperoleh mayoritas baik di dewan kota Petrograd maupun di kota Moskow. Lenin lalu memutuskan bahwa itulah saat yang terbaik untuk merebut kekuasaan.
Pada pagi hari tanggal 7 November (25 Oktober menurut kalender kuno) kelompok Bolshevik mengambiI-alih berbagai bangunan pemerintah utama di Petrograd. Pemerintahan baru segera dibentuk, dengan suatu kabinet yang disebut Komisariat Rakyat Soviet.
Lenin menjadi ketuanya, sedangkan Leon Trotsky orang yang berapi-api dan brilian-menjadi Komisaris Urusan Luar Negeri. Revolusi Bolshevik telah menjadi kenyataan.