Lebih dari 45 tahun sejak berakhirnya Perang Jerman dan Prancis yang terjadi pada tahun 1871, kawasan Eropa mengalami suasana damai. Pada periode ini bangsa eropa menikmati kemakmuran, hasil kemajuan industri, penemuan ilmu dan teknologi serta seni budayanya. Konflik antar negara diselesaikan lewat diplomasi aktif yang diprakarsai oleh Uni Soviet.
Namun, keadaan berubah setelah banyak negara tidak mematuhi hasil-hasil Konferensi Berlin tahun 1884 yang membakukan aturan-aturan perdamaian dan Konferensi Den Haag tahun 1907 yang mengatur pembatasan persenjataan. Akibatnya, timbul rasa saling curiga antar negara di Eropa.
Rasa saling curiga ini kemudian berkembang menjadi perselisihan antar negara. Kemudian berkembang tidak hanya melibatkan bangsa-bangsa di Eropa saja, tetapi juga bangsa-bangsa di luar Eropa, seperti Jepang, Selandia Baru, Austria dan Amerika Serikat.
Penyebab umum terjadinya Perang Dunia I tahun 1914 sampai 1918
Secara umum Perang Dunia pertama timbul karena hal-hal sebagai berikut, antara lain:
Persaingan Jerman dan Prancis
Kekalahan Prancis atas Jerman pada tahun 1871 menjadikan trauma bagi bangsa Prancis. Negara tersebut harus membayar uang sebesar 5 milyar franc, serta kehilangan wilayah Alsace dan Lorraine.
Oleh karena itu, Prancis memacu pertumbuhan ekonominya. Sekalipun pertumbuhan industrinya masih berada di bawah tingkat pertumbuhan industri Jerman dan Inggris, Prancis berhasil melakukan modernisasi angkatan lautnya guna ekspansi ke Asia dan Afrika untuk menghadapi Jerman di luar Eropa.
Inggris juga berselisih dengan Jerman dalam memperebutkan pulau-pulau di Pasifik dan negara-negara di Afrika Timur. Mitos Jerman berkuasa di darat dan Inggris berkuasa di laut harus dihapus oleh kedua negara itu dalam memperebutkan daerah koloni.
Terbentuknya pakta-pakta militer
Persaingan yang timbul mengakibatkan negara-negara yang berkepentingan sama membentuk pakta-pakta militer. Inggris, Rusia dan Prancis membentuk Triple Entente (sekutu) pada tahun 1907. Triple Entente menghadapi persekutuan Jerman, Italia dan Austria-Hongaria yang tergabung dalam Triple Alliance yang dibentuk pada tahun 1882.
Jerman juga membuat perjanjian rahasia dengan Rusia yang dikenal dengan Reinsurance Treaty (Persetujuan untuk jaminan) yang isinya : Jerman mendukung minat Rusia untuk merebut Bulgaria dan Rusia akan netral bila Prancis menyerang Jerman.
Penemuan teknologi persenjataan
Akibat dari persaingan antar-negara yang tergabung dalam pakta-pakta militer (Triple Entente dan Triple Alliance) timbul perlombaan dalam penemuan baru di bidang teknologi persenjataan yang berkembang menjadi sumber dari modernisasi militer.
Krisis Balkan
Krisis di Semenanjung Balkan timbul sejak tahun 1875 ketika Turki berhasil menumpas pemberontakan orang Serbia di Bosnia. Rusia menganggap peristiwa itu sebagai penindasan terhadap orang Slav dan menyatakan perang terhadap Turki.
Turki kalah dan dipaksa memerdekakan wilayah jajahannya di Balkan. Sikap Rusia ini ditentang oleh Austria-Hongaria, karena mengancam kepentingannya di Bosnia dan Kroasia. Rusia cenderung membela Serbia.
Penyebab utama penyebab Perang Dunia I adalah tertembaknya Pangeran Franz Ferdinand, putra mahkota Kekaisaran Austria-Hongaria, oleh seorang Serbia di Sarajevo pada tanggal 28 Juni 1914. Sebulan kemudian Austria menyatakan perang terhadap Serbia.
Bersamaan dengan pernyataan tersebut, Austria-Hongaria memobilisasi korps tentaranya. Austria membombardir Beograd pada tanggal 29 Juli 1914. Ternyata Rusia pun melakukan mobilisasi tentaranya. Tindakan cepat Rusia dimaksudkan untuk menghalangi serangan Austria-Hongaria terhadap Serbia.
Karena ikatan Aliansi, perang segera melibatkan beberapa negara. Inggris dan Prancis yang menjadi sekutu Rusia melibatkan diri dalam peperangan. Jerman sebagai sekutu Austria-Hongaria pada bulan Agustus 1914 menyatakan perang terhadap Prancis, Inggris, Belgia dan Rusia.
Api peperangan dengan cepat meluas menjadi perang dunia. Negara-negara Eropa yang berperang terpecah menjadi 2 blok dan saling berhadapan: Blok Sentral yang terdiri atas Jerman, Austria-Hongaria, Bulgaria dan Turki, serta Blok Sekutu yang terdiri atas Rusia, Prancis, Inggris, Serbia dan Belgia.
Baca juga: Perang Dunia II di daratan Eropa
Agresifitas Jerman menjelang Perang Dunia I dirasakan oleh negara-negara tetangganya (antara lain Belanda, Belgia, Prancis) baik di daratan Eropa maupun di tanah jajahannya.
Sekalipun pemerintah Hindia Belanda menyatakan netral, tetapi pemerintah Hindia Belanda memusatkan perhatiannya pada pertahanan laut, dengan membangun pelabuhan-pelabuhan baru. Disadari pula tidak mungkin mempertahankan wilayah yang demikian luas tanpa diikutsertakannya penduduk pribumi.