Pengertian investasi dan jenisnya – Investasi adalah aset atau barang yang diperoleh dengan tujuan menghasilkan pendapatan atau apresiasi. Apresiasi mengacu pada peningkatan nilai aset dari waktu ke waktu.
Ketika seseorang membeli suatu barang sebagai investasi, tujuannya bukanlah untuk mengkonsumsi barang tersebut tetapi menggunakannya di masa depan untuk menciptakan kekayaan.
Investasi selalu mencakup pengeluaran beberapa aset saat ini, waktu, uang, atau usaha dengan harapan akan mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan daripada yang semula ditanamkan.
Misalnya, seorang investor dapat membeli aset moneter sekarang dengan gagasan bahwa aset tersebut akan memberikan pendapatan di masa depan atau nantinya akan dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.
Pengertian investasi secara umum
Investasi adalah aset atau barang yang dibeli dengan harapan akan menghasilkan pendapatan atau menghargai nilainya di beberapa titik di masa depan.
Investasi selalu berkaitan dengan pengeluaran beberapa aset hari ini (waktu, uang, tenaga, dll.) Dengan harapan mendapatkan hasil yang lebih besar di masa depan daripada yang semula dimasukkan.
Investasi dapat mengacu pada mekanisme apa pun yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan, termasuk obligasi, saham, properti real estat, atau bisnis, di antara contoh-contoh lainnya. [sumber]
Baca juga: Investasi uang: cara bijak dan benar
Pengertian Investasi menurut 26 ahli
Para pakar Ekonomi di dunia memberikan pengertian investasi dari pandangan mereka masing-masing. Dari setiap definisi masing-masing ahli dapat kita lihat dari sudut pandang mana mereka menjabarkan mengenai definisi investasi. Di bawah ini 26 ahli yang memberikan pengertian investasi baik secara
Menurut Boediono investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen (swasta) untuk pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.
Menurut Deliarnov (1995) investasi adalah pengeluaran secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk pembelian bahan baku atau material, mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.
Menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo (1998) investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan atau peningkatan investasi.
Menurut teori Fitz Gerald, investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan suatu barang. Dari modal itulah maka akan dihasilkan aliran produk baru di masa mendatang.
Menurut Gitman dan Joehnk, investasi adalah suatu sarana dimana dana dapat ditempatkan dengan harapan akan menghasilkan pendapatan positif atau menjaga atau meningkatkan nilainya.
Menurut Haming dan Basalamah, investasi adalah pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva real (tanah, rumah, mobil, dan lain-lain) atau aktiva keuangan mempunyai tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi di masa mendatang.
Menurut Henry Simamora, investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk menambahkan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pendapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dll), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi suatu perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.
Menurut Husnan (1996) investasi adalah suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa atau proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa mendatang.
Menurut James C. Van Horn, pengertian investasi adalah kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas sekarang, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil barang di masa mendatang.
Menurut pendapat Jogiyanto investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu tertentu.
Menurut Kamarauddin investasi adalah suatu tindakan untuk membeli saham, obligasi atau surat penyertaan lainnya. Bisa juga diartikan sebagai tindakan untuk membeli barang-barang modal atau pemanfaatan dana yang tersedia untuk dipergunakan dalam produksi dengan pendapatan di masa mendatang.
Menurut Kasmir dan Jakfar investasi adalah penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidan usaha. Penanaman modal yang ditanam dalam artian sempit berupa proyek tertentu baik yang bersifat fisik ataupun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.
Menurut Lypsey (1997) investasi adalah pengeluaran barang yang tidak dikonsumsi saat ini dimana berdasarkan periode waktunya, investasi terbagi menjadi tiga yaitu: investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan investasi jangka panjang.
Menurut Mankiw investasi adalah barang-barang yang dibeli oleh individu atau perusahaan untuk menambah persediaan modal.
Menurut Martalena dan Malinda investasi adalah bentuk penundaan konsumsi di masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa mendatang, dimana didalamnya terkandung unsur risiko ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.
Menurut Martono dan D.Agus Marjito investasi adalah penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa mendatang.
Menurut Mulyadi investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk mendapatkan hasil laba di masa mendatang.
Menurut Nanga investasi adalah tambahan bersih terhadap stok kapital yang ada, juga bisa disebut akumulasi modal.
Menurut Sadono Sukirno investasi adalah sebuah pengeluaran atau pembelanjaan penanaman suatu modal perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Menurut Salim HS dan Budi Sutrisno investasi adalah aktivitas penanaman modal oleh investor, baik investor lokal maupun asing dalam berbagai jenis bidang usaha.
Menurut Sunariyah investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki yang biasanya berjangka waktu lama dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Menurut Sophar Lumbantoruan investasi adalah penyertaan modal pada perusahaan lain.
Menurut M. Suparmoko investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital.
Menurut Sutha investasi adalah penempatan sejumlah dana dengan harapan dapat memelihara, menaikkan nilai, atau memberikan return yang positif.
Menurut Sudono investasi adalah berbagai pengeluaran untuk membeli barang modal dan sebuah peralatan produksi yang bertujuan untuk mengganti dan menambah suatu barang modal dalam perekonomian yang akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa di masa depan.
Menurut Tandelilin investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.
Baca juga: Cara investasi emas terbaik dan menguntungkan
Bagaimana Investasi Bekerja
Tindakan investasi memiliki tujuan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan nilai dari waktu ke waktu. Investasi dapat mengacu pada mekanisme apa pun yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan di masa depan.
Ini termasuk pembelian obligasi, saham, atau properti real estat, di antara contoh-contoh lainnya. Selain itu, membeli properti yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dapat dianggap sebagai investasi.
Secara umum, tindakan apa pun yang dilakukan dengan harapan meningkatkan pendapatan di masa mendatang juga dapat dianggap sebagai investasi. Misalnya, ketika memilih untuk melanjutkan pendidikan tambahan, tujuannya sering kali untuk menambah pengetahuan dan keterampilan (dengan harapan pada akhirnya menghasilkan lebih banyak pendapatan).
Karena investasi berorientasi pada potensi pertumbuhan atau pendapatan di masa depan, selalu ada tingkat risiko tertentu yang terkait dengan investasi. Investasi mungkin tidak menghasilkan pendapatan apa pun, atau mungkin benar-benar kehilangan nilainya seiring waktu.
Misalnya, ada juga kemungkinan Anda akan berinvestasi di perusahaan yang akhirnya bangkrut atau proyek yang gagal terwujud. Ini adalah cara utama menabung dapat dibedakan dari investasi: menabung adalah mengumpulkan uang untuk digunakan di masa depan dan tidak mengandung risiko, sedangkan investasi adalah tindakan memanfaatkan uang untuk keuntungan potensial di masa depan dan mengandung beberapa risiko.
Baca juga: Anda ingin investasi Saham? Simak kelebihan dan kekurangannya
Jenis Investasi
Ada beberapa jenis investasi yang dapat kita pahami, yaitu sebagai berikut:
1. Saham
Jenis investasi yang pertama adalah saham. Saham merupkan salah satu jenis investasi populer di Indonesia. Apabila seseorang membeli saham pada sebuah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, maka dia berhak sebagai pemegang saham dari perusahaan tersebut.
Sebagai imbal baliknya dia akan memperoleh hak atas dividen sebesar persentase saham yang ia miliki di perusahaan tersebut. Seorang pemegang saham akan memperoleh keuntungan dari selisih harga penjualan saham.
Saham bersifat likuid dan mudah diperjualbelikan,dan inilah yang menguntungkan bagi seorang pemilik saham berniat mengalihkan saham mereka kepada orang lain ketika harga saham sedang naik.
Berinvestasi jenis ini menawarkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis investasi lainnya. Tetapi, bukan berarti tanpa resiko, harga saham fluktuatif dan sangat bergantung pada situasi ekonomi, politik suatu negara.
2. Reksa Dana
Jenis investasi yang kedua adalah Reksa Dana. Apa itu reksa dana? Dalam Undang-Undang No. 8/1995 tentang Pasar Modal, menjelaskan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portfolio efek oleh manajer investasi.
Dengan demikian, yang dibutuhkan seorang investor hanyalah menyediakan modal. Modal tersebut akan dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam portofolio efek. Portofolio efek yang dimaksud terdiri atas produk-produk pasar uang, obligasi, maupun saham.
Untuk memulai investasi reksa dana tidaklah ribet, dengan uang minimal Rp 100.000, seorang investor sudah bebas memilih reksa dana pilihan mereka. Reksa dana termasuk investasi jangka panjang dengan keamanan lebih terjamin jika dibandingkan dengan saham.
Ada beberapa jenis Raksa dana, yaitu: saham, obligasi, dan pasar uang. Jika anda mencari keuntungan tertinggi dalam investasi, reksa dana saham adalah pilihan. Uang yang dikelola reksa dana akan dikelola oleh manajer investasi, seorang investor tidak perlu memantau perkembangan uang setiap harinya.
3. Deposito Berjangka
Jenis investasi pilihan ketiga adalah Deposito berjangka. Ini adalah jenis investasi dengan bunga yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan biasa. Dengan tanggal jatuh tempo yang pasti kita akan dapat dengan mudah merencanakan keuangan di masa mendatang, biasanya 3 – 12 bulan
Tetapi ngat, jika anda mencairkan dana sebelum tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, anda akan dikenakan penalti oleh Bank yang bersangkutan. Semakin besar jumlah uang yang anda simpan, dan semakin lama anda menyimpannya di deposito, keuntungan yang anda dapat pun akan semakin besar.
Jenis investasi Deposito Berjangka termasuk aman dan beresiko rendah, dengan kemudahan untuk melakukan deposito, maka tak heran jika investasi jenis ini banyak di minati investor pemula.
4. Obligasi (Surat Utang)
Pilihan investasi keempat yang patut anda perhitungkan adalah Obligasi atau Surat Utang). Obligasi merupakan surat utang jangka menengah dan jangka panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak penerbit untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi utang pokok pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pemegang obligasi. Keuntungan bunga yang akan diterima oleh pemegang obligasi berupa kupon.
Di Indonesia jenis investasi ini biasanya memiliki jangka waktu mulai dari 1 hingga 10 tahun. Penerbitan obligasi dilatarbelakangi upaya menghimpun dana dari masyarakat yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan. Di negara kita terdapat 3 jenis obligasi yang sudah dikenal yaitu:
- Obligasi Pemerintah: yaitu obligasi berbentuk surat utang negara yang hanya diterbitkan oleh Pemerintah.
- Obligasi Korporasi: yaitu surat utang yang diterbitkan oleh korporasi, baik swasta maupun BUMN;.
- Obligasi Ritel Indonesia (ORI): yaitu obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah tetapi dijual kembali kepada individu melalui agen penjual tertunjuk oleh Pemerintah. Obligasi ini diterbitkan pada tahun 2006.
Dengan obligasi, investasi yang anda lakukan akan lebih aman, karena kemungkinan terjadinya gagal bayar sangat minim, terutama obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah.
5. Properti
Pilihan investasi yang kelima adalah properti. Tahukah anda bahwa tanah dan bangunan bisa menjadi investasi jangka panjang yang sangat menjanjikan dan menggiurkan?
Nilai sebuah properti akan terus meningkat dari waktu ke waktu dengan persentase peningkatannya mencapai 15-20% per tahun, apalagi jika properti yang anda miliki berada pada lokasi yang strategis.
Seperti investasi lainnya, resiko rugi dan bahkan bangkrut pasti ada. Namun jika anda pintar investasi jenis ini sangat minim dengan resiko tersebut. Ingatlah bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari sandang, pangan dan papan. Dan properti (papan) merupakan kebutuhan dasar bagi manusia, baik sebagai tempat tinggal ataupun usaha.
Yang perlu anda fikirkan adalah beaya untuk melakukan invest jenis ini. Karena harga tanah dan beaya membangun saat ini sangat tinggi.
Keuntungan investasi properti yang sering kita lirik adalah ketika rumah belum laku. Menunggu mungkin merupakan sesuatu yang menjenuhkan, karena ranpa kepastian. Namun jika anda cerdik anda dapat memanfaatkan properti ini menghasilkan dengan menyewakannya.
Properti yang anda sewakan dapat menjadi keuntungan pertama sebelum harga naik dan berniat menjualnya.
6. Emas dan Logam Mulia
Jenis investasi berikutnya adalah emas dan logam mulia. Investasi jenis klasik ini juga populer di kalangan masyarakat Asia termasuk Indonesia. Namun, sebelum anda memutuskan investasi jenis ini, ada baiknya anda pertimbangkan terlebih dahulu. Mrngapa?
Pilihan ini merupakan jenis investasi jangka panjang, karena harga emas dan logam mulia akan terlihat nyata ketika waktu telah berjalan lumayan lama. Investasi emas dan logam mulia tergolong aman karena harganya stabil, terutama disaat pasar saham sedang mengalami penurunan.
Baca selengkapnya: Cara investasi emas terbaik dan menguntungkan
7. Asuransi
Pilihan investasi terakhir adalah asuransi. Dengan asuransi anda dapat melindungi aset pribadi dan keluarga, seperti rumah, kendaraan, dll. Jika biasanya asuransi hanya berfungsi sebagai proteksi, sekarang dapat digunakan sebagai salah satu alternatif investasi. Terdapat 2 produk asuransi berbasis investasi, yaitu asuransi dan dana kelolaan seperti reksa dana.
Biasanya, premi yang Anda bayarkan dikonversikan ke dalam bentuk unit. Unit yang telah Anda miliki inilah yang akan dibagi ke 2 jenis, yaitu: untuk membayar biaya asuransi, dan untuk diinvestasikan. Pilihan investasi asuransi jangka panjang adalah asuransi jiwa.
Jika anda melirik investasi jenis ini, ada baiknya pahami terlebih dahulu aturan mainnya. Jenis investasi ini biasanya berjangka waktu yang cukup lama, yaitu mulai dari 10 Tahun.
Setiap bulan, anda diwajibkan membayar asuransi beserta biayanya. Asuransi berbasis investasi, premi yang harus dibayarkan memang lebih tinggi dari produk asuransi biasa.
Karena itulah, anda harus benar-benar jeli dan mengerti benar aturannya. Kalaupun anda memilihnya, ambil perusahaan penerbit asuransi yang benar-benar dapat dipercaya. Karena jika anda luput, biaya yang telah anda alirkan dalam lebih jangka panjang akan musnah.
Investasi vs. Spekulasi
Spekulasi adalah aktivitas yang berbeda dari investasi. Berinvestasi melibatkan pembelian aset dengan maksud untuk menahannya untuk jangka panjang, sementara spekulasi melibatkan usaha untuk memanfaatkan inefisiensi pasar untuk keuntungan jangka pendek.
Kepemilikan umumnya bukanlah tujuan spekulan, sementara investor sering kali mencari cara untuk membangun jumlah aset dalam portofolionya dari waktu ke waktu.
Meskipun spekulan sering membuat keputusan berdasarkan informasi, spekulasi biasanya tidak dapat dikategorikan sebagai investasi tradisional. Spekulasi umumnya dianggap sebagai aktivitas berisiko lebih tinggi daripada investasi tradisional (meskipun ini dapat bervariasi tergantung pada jenis investasi yang terlibat).
Beberapa ahli membandingkan spekulasi dengan perjudian, tetapi kebenaran dari analogi ini mungkin tergantung pada opini pribadi.