Meksiko negara bersejarah purba di Amerika Utara

Di sebuah ubin yang berwarna-warni di dalam sebuah restoran di Kota Meksiko tercantum kata-kata:”Menjadi Kristen karena rahmat Tuhan; terhormat karena keturunan Spanyol; bangsawan agung karena nenek moyang Indian maka, itulah kami, bangsa Meksiko”.

Dengan kebersahajaan Meksiko yang khas, motto tersebut mengacu kepada pembauran berbagai unsur yang bhineka yang merupakan hakekat Meksiko. Di antara penduduk yang berjumlah besar di negara itu, hanya sebagian kecil yang 100% berdarah kulit putih. Antara 20%-25% penduduknya adalah orang Indian murni.

Sebagian besar penduduk lainnya adalah orang mestizo, yang berdarah campuran Indian dan Spanyol. Meskipun bahasa Spanyol (yang dibumbui dengan beberapa kosa-kata Indian) merupakan bahasa nasional Meksiko, lebih dari 50 bahasa Indian masih digunakan, termasuk bahasa-bahasa Otomi, Tarascan, Zapotec, Mixtec, Maya, dan Nahuatl, bahasa asli orang Indian Aztec.

Kurang lebih 1.000.000 penduduk Indian hanya menggunakan bahasa mereka sendiri dan sama sekali tidak menguasai bahasa Spanyol. Kira-kira 96% penduduk beragama Katolik Roma. Namun, Konstitusi Meksiko mewajibkan pemisahan tegas antara gereja dan negara, sedangkan pemerintah kadang-kadang pernah bersikap anti gereja.

Meksiko adalah satu-satunya negara di Amerika Utara yang mempunyai latar belakang sejarah jauh sebelum Columbus. Jarak dari gedung-gedung pencakar langit modern di Kota Meksiko ke desa-desa Indian primitif di bagian-bagian terpencil Meksiko dapat diukur dalam abad serta dalam kilometer.

Terdapat perbedaan yang bahkan lebih mencolok lagi antara kolam renang dengan sistem pemanasan air, perabotan yang serba anggun dan kebun-kebun apik menghijau di rumah-rumah kediaman para pengusaha Meksiko yang kaya-raya dan gubuk-gubuk yang terbuat dari kaleng bekas di berbagai permukiman miskin di kota besar atau pondok-pondok beratap daun nipah para petani kecil.

Pada prinsipnya, Meksiko adalah sebuah negara egaliter, sebuah negara tempat semua orang sederajat di hadapan hukum. Namun, sebagian besar penduduknya masih hidup dalam kesederhanaan dan banyak di antara mereka hidup dalam kemiskinan. Itu adalah situasi yang diupayakan perombakannya dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah melalui berbagai program di bidang ekonomi dan politik.

peta meksiko kuno

peta provinsi meksiko

Kunjungi Peta Meksiko atau di google map

Geografi dan Ekonomi Meksiko

Kekuatan, kelangsungan hidup, dan ketahanan yang telah mendarah daging di kalangan para petani Meksiko itu sebagian bersumber pada kenyataan bahwa lahan mereka terutama terdiri atas gurun-gurun yang kering kerontang dan pegunungan yang tidak datar serta relatif sedikit sekali areal yang cocok untuk bertani. Mereka harus selalu bergelut untuk memperoleh hasil panenan.

Hanya kira-kira 9% lahan mereka yang dapat digarap. Meksiko benar-benar tidak memiliki lahan yang setaraf dengan Sabuk Jagung yang luar biasa produktifnya yang mencakup jantung Amerika Serikat atau Sabuk Gandum yang membentang luas di Barat Kanada. Jantung Meksiko terletak di Plato Tengah, yaitu suatu kawasan yang dari segi geografinya sama dengan wilayah-wilayah Barat Daya Amerika Serikat dan daerah Pegunungan Rocky yang relatif tidak produktif itu.

Plato Tengah

Bagian utara Plato Tengah, dari perbatasan Amerika Serikat sampai ke pinggiran San Luis Potosi, pada umumnya terlalu kering untuk dibudidayakan tanpa irigasi. Bagian selatan plato itu pada umumnya lebih tinggi, bercurah hujan lebih banyak, dan lebih produktif. Bagian selatan Plato Tengah, yang terbentang kira-kira dari San Luis Potosu di utara sampai ke Guadalajara di selatan sampai ke sekitar Kota Meksiko, adalah bagian yang paling subur dan paling padat penduduknya di negara itu, yang menampung sekitar seperdua penduduk Meksiko.

Kondisi di sini pada umumnya cocok untuk usaha-tani, tetapi hasil panen tanaman budi daya kesayangan petani Meksiko yaitu jagung di sini masih jauh lebih rendah dibandingkan. dengan di Sabuk Jagung Amerika Serikat.

Di jantung daerah yang paling maju itu terletak Lembah Meksiko, tempat Kota Meksiko berada. Lembah ini terletak di plato yang lebih besar dengan ketinggian ribuan meter di atas paras laut. Dengan panjang 80 km dan lebar 64 km, Lembah Meksiko mendapat curah hujan sedang dan beriklim dingin, cerah, seperti musim semi sepanjang tahun. Sejak zaman dahulu Lembah Meksiko telah merupakan pusat kehidupan Meksiko yang paling sibuk.

Kini, diselang-seling dengan jaringan di jalan raya, Lembah Meksiko telah menjadi pusat kompleks industri yang ramai di Tlalnepantla dan kota besar lainnya. Kelompok masyarakat yang menggerombol di lembah itu cepat sekali pertumbuhan penduduknya. Iklimnya yang nyaman dan modernisasinya yang pesat membuat kota-kota itu surga bagi para wisatawan.

Pegunungan

Di sebelah timur, barat, dan selatan, Plato Tengah dikelilingi oleh tiga kisaran pegunungan besar, yang semuanya disebut Sierra Madre. Pegunungan Sierra Madre Oriental (Pegunungan Sierra Timur) mungkin merupakan perpanjangan sebelah selatan dari Pegunungan Rocky di Amerika Serikat.

Pegunungan Sierra Madre Occidental (Pegunungan Sierra Barat) mungkin merupakan perpanjangan ke Meksiko dari Pegunungan Sierra Nevada di Kalifornia. Sedikit di bawah Kota Meksiko kedua kisaran pegunungan besar tersebut menyatu di gugus spektakuler kerucut gunung berapi yang luar biasa besarnya.

Di antaranya termasuk Pico de Orizaba, yang dengan tinggi 5.700 m, merupakan gunung ketiga tertinggi di Amerika Utara, dan puncak-puncak Gunung Propocatepetl (Gunung Berasap) yang berselimut salju yang legendaris itu serta Gunung lxtacihuatl (Wanita Yang Sedang Tidur), yang kedua-duanya dapat dilihat dari Kota Meksiko.

Di sebelah selatan zone gunung berapi ini, yang terdiri atas beberapa gunung berapi yang masih aktif, terletak Pegunungan Sierra Madre del Sur (Pegunungan Sierra Selatan), yang membentang sampai ke Tanah Genting Tehuantepec, dan dipisahkan dari Samudra Pasifik oleh suatu dataran sempit.

Pesisir, Gurun, Rimba

Daerah besar tengah yang terdiri atas plato dan pegunungan itu dibatasi oleh banyak dataran pantai di sebelah barat dan timurnya, oleh gurun di sebelah barat dayanya, dan oleh rimba di sebelah selatannya.

Di timur, dataran pantai Teluk terbentang luas dari perbatasan Texas sampai ke Semenanjung Yucatan. Setengah bagian utara dataran itu hangat dan setengah gersang, sedangkan setengah bagian selatannya basah dan tertutup rimba.

Penduduk cenderung menghindari kedua ekstrem itu dan menggerombol di tengah, di pinggiran kota Veracruz. Pelabuhan Veracruz juga berperan sebagai jalan keluar penting bagi produk Plato Tengah. Dataran pantai Teluk, seperti yang di Amerika Serikat, mempunyai banyak ladang minyak, yang juga terpusat di negara bagian Veracruz.

Di sebelah barat, dataran pantai tersebut jauh lebih sempit daripada dataran pantai Teluk dan juga belum begitu dikembangkan. Sudut baratlaut Meksiko dicakup oleh gurun Sonora. Di bagian paling barat terdapat jari sempit Baja Kalifornia (Kalifornia Hilir), yang dipisahkan dari daratan oleh Teluk Kalifornia.

Baja Kalifornia adalah wilayah yang bergunung-gunung, tidak subur, dan jarang penduduknya, meskipun beberapa di antara desa nelayannya yang terpencil menarik bagi wisatawan yang senang bertualang.

Di sebelah selatan, pegunungan tersebut menghasilkan daerah-daerah tanah rendah Tanah Genting Tehuantepec. Kira-kira dua pertiga luas Tanah Genting tersebut, tanah rendah ini terutama terdiri atas lahan paya dan rimba. Curah hujan yang tinggi dan iklim yang panas menguntungkan bagi pembudidayaan tebu, pisang, dan kelapa.

Getah dari chicozapote, atau pohon sapodilla, dikumpulkan untuk membuat gumpalan permen karet. Ikan melimpah ruah dan terdapat minyak bumi di negara bagian Tabasco. Kota utama di Tabasco, yaitu Villahermosa, adalah lokasi berbagai penemuan besar di bidang arkeologi.

Semenanjung Yucatan, dengan peninggalan-peninggalan Maya-Toltecnya yang menakjubkan di Chichen ltza’, adalah daerah yang juga berharga bagi para ahli arkeologi. Yucatan terbentuk dari batuan kapur yang sangat berpori, yang menyaring air hujan dan membentuk banyak danau bawah tanah.

Sumur yang digali untuk mencapai danau-danau itu merupakan satu-satunya sumber air bagi penduduk. Lahan tersebut tidak cocok untuk usaha tani. Serat sisal dipanen dari henequen, yaitu tanaman yang mampu hidup di dataran yang tidak subur ini, merupakan landasan ekonominya.

Mérida adalah kota utamanya. Pesisir bagian timur semenanjung itu, yakni wilayah Quintano Roo, tertutup hutan rimba tropis. Tanah koral mengelilingi semenanjung itu. Pulau-pulau Cozumel dan Mujeres terletak di lepas pantai di sisi Karibia.

Tierra Caliente, Templada, Fria

Karena seluruh Meksiko beriklim tropis atau subtropis, maka iklimnya hampir seluruhnya panas, kecuali di pegunungan. Semakin tinggi kita berada di Meksiko, semakin sejuk rasanya, sekalipun kita bergerak dari arah utara ke selatan. Selain itu curah hujan pun cenderung lebih tinggi sesuai dengan semakin bertambahnya ketinggian meskipun terdapat banyak daerah pesisir rendah di Meksiko-misalnya bagian selatan dataran pantai Teluk curah hujan sangat tinggi.

Menyadari pentingnya pegunungan bagi iklim di Amerika Latin, orang Spanyol membaginya ke dalam tiga zone ketinggian dan memberinya nama yang masih digunakan sampai sekarang. Tierra caliente atau ”lahan hangat (panas)” mencakup daerah dari paras laut sampai 600-900 m.

Di tempat yang bercurah hujan cukup, seperti di sepanjang bagian selatan dataran pantai Teluk, beberapa tanaman budidaya yang senang panas-seperti tebu, tembakau, sisal, kopi, dan pisang-dapat ditanam. Namun, sebagian besar tierra caliente di Meksiko, misalnya gurun Sonora di bagian baratlaut negara itu, terlalu kering untuk usaha tani, kecuali di daerah yang tersedia irigasi.

Pada ketinggian yang lebih besar, kira-kira 900-2.4OO m, terdapat tierra templada-atau ”lahan sedang”-yang merupakan daerah pertanian yang baik di Meksiko. Tierra templada terdiri atas Plato Tengah dan lereng-lereng menengah di berbagai kisaran pegunungan. Suhu rata-rata untuk bulan Januari dan Juli mungkin cuma berselisih100-150.

Suhu rata-rata di Kota Meksiko pada bulan Januari adalah 14°C, sedangkan untuk bulan Juli adalah 17°C; suhu rata-rata untuk bulan Januari di Puebla adalah 16°C, sedangkan untuk bulan Juli adalah 17°C; suhu rata-rata untuk bulan Juli di Guadalajara adalah 21°C, sedangkan untuk bulan Januari adalah 16°C.

Di tierra templada terdapat pembudidayaan maguey yaitu tanaman abad, yang merupakan bahan dasar untuk membuat minuman khas Meksiko, yakni pulque dan tequila. Candum dan buncis ditanam di daerah ini, sedangkan yang ditanam paling ekstensif di antara semuanya adalah jagung meskipun tidak terdapat kondisi optimum untuk pembudidayaan jagung karena suhu di musim panas pada kenyataannya agak terlalu dingin.

Begitu lahan naik di atas 2.400-2.700 m, suhu rata-ratanya menjadi lebih rendah sehingga terdapat kebekuan. Lahan ini disebut tierra fri’a-atau ”lahan sejuk (atau dingin)”-yang pada ketinggiannya di atas 3.000 m hampir tidak dapat dihuni.

Petani Menghadapi Masalah-masalah

Secara keseluruhan, hanya kira-kira 8% dari seluruh areal lahan Meksiko yang dibudidayakan, padahal 40% dari angkatan kerja terlibat dalam sektor pertanian. Sebaliknya, di Amerika Serikat kurang dari 5% penduduknya adalah petani meskipun persentase lahan yang dibudidayakan adalah dua kali lipat luas lahan yang ada di Meksiko. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Meksiko semata-mata adalah bahwa terlalu banyak manusia yang berupaya mencari nafkah dari lahan.

Di samping itu, tidak diragukan lagi bahwa situasi rata-rata petani kecil Meksiko telah cukup meningkat dalam abad ini. Pada tahun 1900, hampir 80% dari rakyatnya menggarap lahan, sedangkan hampir seluruh lahan itu termasuk dalam tanah pertanian besar yang disebut hacienda, yang dimiliki oleh segelintir hartawan Meksiko.

Saat ini, banyak di antara lahan itu yang telah dibagi-bagikan kepada kelompok-kelompok petani kecil yang disebut ejidos atau kepada petani-petani kecil perorangan. Secara keseluruhan sektor pertanian Meksiko telah menjadi semakin produktif. Proyek-proyek irigasi di utara telah berhasil menyulap bagian negara itu menjadi daerah penghasil kapas yang besar.

Sebagai hasilnya, Meksiko sekarang menghasilkan kapas yang cukup, tidak saja untuk mencukupi kebutuhan dalam negerinya sendiri, melainkan juga untuk ekspor ke luar negeri yang cukup besar. Di samping itu, riset, pembinaan, dan program bantuan pemerintah federal telah mewujudkan peningkatan menyeluruh dalam berbagai metode pertanian dan dalam hasil rata-rata tanaman budi daya.

Namun, masih banyak yang harus dikerjakan, hanya sekadar untuk mencukupi kebutuhan pangan penduduk Meksiko, yang telah mengalami tingkat pertumbuhan sekitar 2,5% setahun.

Meksiko selanjutnya dihadapkan kepada di lema yang mengharuskan negeri ini terus meningkatkan produksi pertaniannya dengan hanya melibatkan sedikit petani. Sebenarnya dilema tersebut tidak sekontradiktif seperti yang terdengar karena kunci ke arah peningkatan produksi terletak pada penggantian metode bertani yang sudah ketinggalan dan tidak efisien itu dengan peralatan modern yang lebih efisien.

Namun, bangsa Meksiko yang tinggal di daerah pedesaan sudah demikian menggandrungi lahan mereka sehingga, meskipun urbanisasi berjalan dengan sangat pesatnya, urbanisasi tidak selalu merupakan jalan keluar yang tepat bagi penduduk desa yang telah amat terikat pada masyarakat tempat tinggal nenek moyang mereka.

Sumber Mineral Meksiko

Meskipun pertanian masih tetap merupakan jantung perekonomian Meksiko, mungkin Meksiko lebih kaya akan sumber mineral daripada hasil pertaniannya. Pada kenyataannya, pada abad ini kekayaan mineral itulah yang sebagian besar berperan dalam perkembangan perekonomian Meksiko yang pesat itu. Di masa yang silam pun emas dan peraklah yang terutama menarik para penakluk Spanyol ke Meksiko.

Sejauh ini sumber kekayaan mineral paling berharga di Meksiko saat ini adalah minyak bumi. Ladang-ladang minyak di sepanjang Pesisir Teluk telah menjadikan Meksiko pengekspor minyak terkemuka di dunia sejak tahun 1922. Meskipun ekspor minyak Meksiko kemudian merosot, ladang-ladang minyaknya masih tetap menyediakan sumber energi utama bagi pembangunan industri.

Pada tahun 1970-an cadangan minyak baru yang amat luas ditemukan di lepas pantai Teluk Meksiko dan di sepanjang pesisir. Meksiko telah menjadi salah satu negara penghasil minyak utama di dunia. Meksiko telah mengandalkan penerimaan dari sektor minyak bumi yang semakin meningkat untuk memperluas industrinya. Namun, banjir minyak di seluruh dunia pada tahun 1980-an telah mengakibatkan jatuhnya harga minyak sehingga sangat merugikan ekonomi Meksiko.

Meksiko memiliki berbagai ragam mineral di samping minyak bumi dan gas alam. Berbagai mineral tersebut antara lain adalah bijih besi, batubara, seng, tembaga, timbel, dan perak. Meksiko adalah salah satu produsen perak utama di dunia. Daerah-daerah pertambangan paling penting terletak di Plato Tengah dan Pegunungan Sierra Madre Occidental.

Industrialisasi Meksiko

Dalam banyak hal, upaya Meksiko menuju ke peningkatan taraf hidup bergantung pada pengembangan industri pemanufakturan. Industrialisasi membantu para petani miskin berpisah dari lahan dan berpindah ke bidang pekerjaan yang lebih produktif.

Para pekerja memperoleh uang dan dengan demikian membantu menciptakan permintaan akan barang-barang manufaktur yang lebih banyak, yang pada gilirannya menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan industri untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Begitulah seterusnya, proses itu berjalan dalam bentuk spiral ke atas.

Saat ini, Meksiko masih harus mengimpor sejumlah besar produk manufaktur yang vital dan mahal dari Amerika Serikat dan negara-negara lain yang sudah maju industrinya. Barang-barang itu meliputi mobil, suku cadang mobil, serta semua jenis mesin untuk pertanian, pertambangan, dan pemanufakturan.

Dilihat dari segi industrinya, negara itu masih jauh dari swasembada sebagaimana yang diharapkan oleh para pemimpinnya. Namun, industri pemanufakturan telah maju ke suatu titik yang menunjukkan bahwa sektor itu telah semakin besar sumbangannya terhadap ekonomi nasional dibandingkan dengan sektor pertanian.

Industrialisasi Meksiko memperoleh dorongan kuat selama Perang Dunia II, pada saat seluruh dunia kekurangan barang manufaktur. Namun, sampai dengan pertengahan tahun 1950-an, sektor pertanian dari perekonomian negara itu masih lebih besar sumbangannya kepada produk nasional bruto (CNP) dibandingkan dengan sektor pemanufakturan. Namun, sekarang sudah tidak demikian halnya.

Industri terbesar dilihat dari segi ketenagakerjaannya adalah industri tekstil. Meksiko memproduksi tekstil katun yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya sendiri, tetapi masih harus mengimpor mesin-mesin tenun dan suku cadangnya dari Amerika Serikat dan negara-negara lainnya. Berbagai produk industri utama lainnya adalah besi dan baja, bahan kimia, bahan petrokimia, mesin listrik, kaca, dan kertas.

Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi

Di Meksiko, pihak pemerintah mengontrol pertumbuhan ekonomi dan juga memiliki dan mengelola sejumlah industri penting. Petrdleos Mexicanos (PEMEX) adalah perusahaan minyak yang dimonopoli oleh pemerintah. Pemerintah mengelola sistem perkeretaapian dan sistem telegraf yang utama dan memiliki sebagian besar saham pada perusahaan swasta yang melayani lebih dari 95% jasa telepon Meksiko.

Selain itu, produksi bahan petrokimia (yaitu bahan kimia yang diperoleh dari minyak bumi dan gas alam) dicadangkan untuk pemerintah melalui PEMEX atau badan-badan usaha lain milik negara lain. Melalui bank Pembangunan negara, yaitu Nacional Financieia, S.A., pemerintah ikut pula memiliki suatu kelompok besar badan usaha, yang memproduksi besi dan baja, bahan pangan, bubur kayu dan kertas, bahan-bahan kimia industri (termasuk pupuk), batubara dan kokas, gerbong kereta api, mobil, mesin tenun, serta pipa baja

tanpa sambungan. Pemerintah telah pula menekankan meksikonisasi bidang industri. Hukum Meksiko menghendaki agar Meksiko mengendalikan sebagian besar bidang kegiatan perekonomiannya yang berkisar antara pertambangan dan transportasi sampai pembotolan minuman ringan.

Meksiko pun memiliki sektor badan usaha swasta yang dinamis. Pada hakekatnya, badan usaha milik swasta cukup besar sumbangannya kepada GNP dibandingkan dengan badan usaha milik negara.

Salah satu alasan utama bagi pemilikan industri oleh pemerintah adalah untuk menggalakkan pertumbuhan industri swasta. Misalnya, investasi pemerintah dalam pabrik alat listrik atau penyulingan minyak merupakan sumber kekuatan penting bagi pengembangan industri baru oleh para penanam modal swasta.

Di samping pemilikan langsung atas industri-industri vital, pemerintah mengontrol perkembangan ekonomi secara keseluruhan. Pemerintah menciptakan berbagai kebijakan yang mengupayakan peningkatan investasi swasta tanpa mengorbankan kepentingan umum dan menarik dana dari para penanam modal Amerika Serikat tanpa memberi mereka peluang untuk mendominasi ekonomi negara itu. (Pada kenyataannya, Amerika memiliki saham yang jauh lebih kecil dalam perekonomian Meksiko dibandingkan dengan Kanada).

Meksiko adalah contoh utama sebuah negara yang tidak ingin memberi angin kepada kapitalisme ataupun sosialisme, tetapi semata-mata kepada apa saja yang terbaik baginya. Sudah barang tentu yang ideal adalah memadukan unsur-unsur terbaik kapitalisme dan sosialisme-yakni semangat dan inisiatif kapitalis dengan perhatian terhadap kepentingan umum dalam sosialisme.

Hasilnya bagi Meksiko selama beberapa dasawarsa terakhir ini adalah terwujudnya salah satu tingkat pertumbuhan berkesinambungan yang tertinggi di antara semua negara berkembang di dunia.

Kepariwisataan Meksiko

Aspek penting lainnya dalam perekonomian Meksiko adalah kepariwisataan. Dolar Amerika yang dibawa masuk oleh para wisatawan ke Meksiko penting artinya dalam menyeimbangkan dolar yang harus dikeluarkan oleh Meksiko untuk membayar impor barang-barang manufaktur vital.

Meksiko menerima kira-kira 3.500.000 pengunjung setiap tahunnya. Pengunjung yang sebagian besar terdiri atas orang Amerika itu membelanjakan lebih dari US$ 1.000.000000 setiap tahunnya.

Salah satu faktor penting dalam pertumbuhan kepariwisataan di Meksiko adalah pengembangan fasilitas transportasi yang baik. Jalan Raya Pan-Amerika, yang membujur melintasi Amerika Selatan, mempunyai cabang-cabang penghubung di semua bagian utama Meksiko. Bandara-bandara untuk pesawat jet terdapat di Kota Meksiko, Acapulco, dan kota-kota besar lainnya. Juga terdapat pelayanan bus antar kota yang memuaskan.

Peningkatan transportasi dan pembangunan hotel modern dalam jangka waktu beberapa dasawarsa terakhir ini telah cukup mempernyaman para wisatawan yang semakin meningkat jumlahnya yang berkunjung ke negara ini setiap tahunnya. Bagi warga negara Amerika Serikat, Meksiko adalah negara besar terdekat dengan suasana yang benar-benar asing.

Jalan raya terbaru yang menghubungkan Amerika Serikat dan Meksiko bermula di Kalifornia Selatan terus sampai ke sepanjang semenanjung Baja Kalifornia Meksiko. Jalan raya tersebut memungkinkan terjangkaunya daerah-daerah yang masih liar dan indah yang sebelum tahun 1970-an jarang dikunjungi.

Kerajinan tangan Meksiko juga memainkan peranannya dalam industri kepariwisataan. Menciptakan benda-benda yang indah bagi bangsa Meksiko merupakan rekreasi dan sarana untuk memperoleh nafkah tambahan.

Bangsa Meksiko terkenal karena kesenian rakyatnya dan kerajinan tangannya, terutama di daerah-daerah pedesaan, tempat setiap desa memiliki hasil-hasil kerajinan tangan khasnya sendiri-seperti poncho dari wol, gerabah, keranjang, topeng, tikar, mangkuk kayu, perhiasan, dan alat-alat rumahtangga dengan motif Indian yang unik.

Pembuatan benda-benda tersebut sering kali dilakukan secara bergotong-royong dan penjualan ke pasar-pasar desa lainnya merupakan kegiatan sosial yang tak kalah ramainya dengan kegiatan dunia usaha. Dambaan para wisatawan untuk memperoleh benda-benda molek hasil kerajinan tangan itu merupakan sumber pendapatan yang semakin penting bagi para pengrajin di daerah pedesaan.

Kota Besar

Para pengunjung yang datang ke kota-kota besar seperti Kota Meksiko atau Monterrey yang berharap berjumpa dengan kota-kota kecil yang lengang dan santai akan merasa kecewa. Denyut kehidupan kota besar modern telah banyak mengusik suasana serba damai Meksiko Lama.

Banyak penduduk Meksiko yang masih tinggal di desa-desa dan kota-kota kecil, tetapi makin banyak pula orang yang pindah ke kota-kota besar. Meksiko mempunyai banyak kota besar dengan penduduk lebih dari 100.000 jiwa dan beberapa kota besar dengan penduduk 1.000.000 jiwa atau lebih.

Sekitar dua pertiga penduduknya kini tinggal di daerah-daerah perkotaan, sedangkan setiap tahun jumlah penduduk kota semakin meningkat. Pertumbuhan tersebut paling mencolok di Kota Meksiko, ibu kota dan kota terbesar di Meksiko.

Kota Meksiko

Menara-menara gelas dan beton yang gemerlapan di Kota Meksiko, dengan mural-muralnya yang sarat dengan motif Aztec, tampak memadukan kejayaan Indian Meksiko di masa silam dan kobaran semangat menuju ke masa depan, yaitu Meksiko modern.

Kota Meksiko yang oleh orang Meksiko dikenal sebagai Meksiko saja mendominasi Meksiko tanpa ada kota mana pun di Amerika Serikat atau Kanada yang mampu menandingi dominasinya itu. Kota Meksiko adalah salah satu kota terbesar di dunia dan pada tingkat pertumbuhannya yang sekarang mungkin akan menjadi kota terbesar pada akhir tahun 1980-an. Lebih dari seperlima jumlah penduduk negara ini tinggal di wilayah metropolitan kota itu.

Yang paling kuno dan paling mutakhir saling bertemu di metropolis yang terletak di Lembah Meksiko yang sejuk cerah ini, tempat peninggalan Aztec berdiri berdampingan dengan gereja zaman kolonial dan gedung apartemen yang menjulang tinggi.

Peninggalan Aztec
Peninggalan Aztec, gereja zaman kolonial dan kompleks rumah susun modern di Plaza Tribudaya di Kota Meksiko

Seperti lazimnya kota besar lainnya, Meksiko merupakan ajang segala sesuatu yang serba kontras. Kota itu dikitari oleh daerah permukiman miskin yang kumuh, tetapi juga oleh daerah pinggiran kota yang serba mewah. Terdapat banyak lorong yang berliku-liku, jalan molek yang mirip taman, pasar kota yang hiruk-pikuk, dan toko yang anggun.

Kota Meksiko’dibangun di atas reruntuhan ibu kota Aztec Tenochtitlan. Kota Aztec yang asli terletak di sebuah pulau di Danau Texcoco. Selama berabad-abad sebagian besar danau aslinya itu telah mengering dan hanya bekasnya saja yang masih tertinggal, yang terletak beberapa kilometer di sebelah timur kota itu.

Pencakar-pencakar langit kota itu dibangun di atas lempengan-lempengan lumpur danau kuno itu. Gedung-gedung kadang-kadang mengalami keretakan sewaktu sedikit demi sedikit terbenam ke tanah yang gembur dan ini merupakan suatu masalah yang baru berhasil dipecahkan oleh para arsitek akhir-akhir ini.

Sebagian besar bangunan mutakhir di Kota Meksiko dibangun bertumpu pada pondasi beton raksasa yang ”mengapung” di atas tanah yang lunak. Kota tersebut sering diguncang gempa bumi, yang paling akhir terjadi pada tahun 1985, yang membawa korban harta benda dan manusia yang tidak sedikit.

Jantung wilayah Spanyol lama di kota itu adalah Zécalo atau lazim disebut la Plaza de la Constitucion. Di sinilah orang Spanyol mendirikan Katedral Assumption yang megah itu, di atas reruntuhan kuil dewa perang Aztec. Istana Nasional, yaitu gedung utama Pemerintah Meksiko, dan gedunggedung pemerintah lainnya juga terletak di Zécalo.

Di sebelah barat Zécalo, di Avenida Juarez yang luas itu, berdiri menara Amerika Latin berlantai 44, yang merupakan salah satu bangunan tertinggi di Amerika Latin. Avenida Juarez itu mengarah ke Alameda, sebuah taman molek yang dibangun pada abad ke-16 di lokasi pasar Aztec kuno.

Di ujung taman itu terletak Istana Seni Budaya yang selain terdapat ruang pamer kesenian, juga orkes Simfoni Nasional dan orkes-orkes simfoni, fasilitas-fasilitas untuk balet, teater, dan opera, serta Lembaga Seni Budaya Nasional. Tiga blok dari taman Alameda, Avenida Juarez menuju ke Paseo de la Reforma, sebuah jalan berjalur hijau selebar 90 m dan sepanjang 14 km, yang di kiri dan kanannya berjajar pepohonan dan dihias dengan monumen sejarah.

Di sepanjang Paseo de la Reforma yang merupakan salah satu jalan berjalur hijau tercantik di dunia itu berjajar banyak gedung perkantoran modern, butik anggun, kedutaan besar, hotel, dan restoran. Jalan tersebut melintasi kebun-kebun dan rumpun-rumpun pepohonan Taman Chapultepec yang terkenal dengan museum sejarah dan museum arkeologinya.

Daerah di luar batas kota juga membanggakan berbagai tempat yang menarik. Kota Universitas, yakni kampus Universitas Meksiko, mengungguli kampus mana pun di dunia ini karena kemolekan arsitekturnya yang luar biasa.

Di daerah pinggiran kota lainnya pengunjung dapat berpesiar naik perahu yang dihiasi dengan bunga antara pulau-pulau terapung Xochimilco, yang dahulu kala dipakai oleh orang Aztec menanam bunga di atas rakitrakit pelepah nipah yang diisi dengan tanah yang tertambat oleh akar-akar tanaman tropis dan pohon kayuputih.

Kira-kira 48 km dari Kota Meksiko terletak Teotihuacan, sebuah kota suci kuno yang berisi reruntuhan yang telah berusia lebih dari 2.000 tahun. Ibu kota kuno Indian Toltec, Tula de Allende, terletak kira-kira 72 km ke arah utara dari kota itu.

Lebih dekat lagi, yakni 15 menit perjalanan dengan mobil dari jantung Kota Meksiko, terletak Kapel Sang Perawan Guadalupe, Pelindung Meksiko. Kapel itu dibangun tepat di tempat orang Indian yang bernama Juan Diego pertama kali melihat bayangan Sang Perawan pada tanggal 9 Desember 1531.

Tiga hari berselang dia datang lagi dan meminta Juan untuk mengantarkan bunga mawar kepada uskup. Sewaktu Juan mempersembahkan bunga mawar itu, bunga itu berjatuhan dari jubahnya dan pada jubah itu muncullah gambar Sang Perawan. Pada tahun 1976 sebuah basilika baru dibuka di samping istana kuno, yang terancam bahaya runtuh itu.

Kota Lainnya

Di lembah-lembah pegunungan di sebelah barat Kota Meksiko terdapat kota-kota zaman kolonial yang menawan, misalnya Taxco, yang di sepanjang jalan-jalan sempitnya berjajar toko-toko pengrajin perak, dan Cuernavaca, yaitu kota taman, tempat Istana Cortes yang terkenal itu kemilau oleh mural-mural karya seniman kontemporer Meksiko kenamaan Diego Rivera.

Cuernavaca dan Taxco adalah tempat-tempat persinggahan yang digemari oleh para wisatawan dalam perjalanan mereka dari Kota Meksiko ke Acapulco. Kota Acapulco yang menghadap ke Samudra Pasifik dan bermandikan sinar surya itu adalah ratunya kota-kota wisata, dengan klub-klub malam dan hoteI-hotelnya yang serba mewah.

Guadalajara, di sebelah baratlaut Kota Meksiko, adalah kota kedua terbesar di Meksiko, yang sekarang memiliki penduduk yang berjumlah lebih dari 1.900.000 jiwa. Kota yang pesat industrialisasinya ini telah menjadi produsen utama barang dari kulit, gelas, keramik, dan tequila. Di Cuadalaiara terletak sebuah katedral yang dibangun pada abad ke-16 dan dua buah universitas.

Monterrey, kota terbesar ketiga di Meksiko, adalah metropolis utama di Meksiko bagian utara. Monterrey, penghasil besi dan baja utama di negara ini, adalah pusat industri modern yang kuat-panas, berdebu, dan bersuasana Amerika. Monterrey juga mempunyai sejumlah besar pabrik bir, pabrik tepung terigu, dan pabrik tekstil.

Institut Teknologi dan Pendidikan Tinggi Monterrey, yaitu sebuah lembaga pendidikan koedukasi swasta, terletak di kota itu. Berkiblat kepada Institut Teknologi Massachussetts di Amerika Serikat, Institut itu mempunyai bagian sarjana muda dan sarjana lengkap serta program musim panas untuk para mahasiswa dari Amerika Serikat.

Dua pelabuhan utama di Meksiko, Tampico dan Veracruz, terletak di pesisir Teluk. Tampico penting karena kilang minyak serta galangan kapalnya. Veracruz, di sebelah selatannya, telah menjadi pelabuhan utama Meksiko sejak penjelajah Spanyol Cortes mendarat di sana pada tahun 1519.

Veracruz adalah pintu keluar bagi plato Meksiko bagian selatan, dan bagian yang paling maju di negara ini. Kota itu juga mempunyai hubungan kereta api dengan Pegunungan Sierra selatan dan Tanah Genting Tehuantepec dan dengan demikian menyerap produk-produk dari berbagai daerah.

Ekspor utama dari Veracrus adalah perak dan logam-logam lain, kopi, pisang, dan produk-produk kerajinan tangan. Impor utamanya termasuk mobil, mesinmesin, perangkat keras, tekstil, dan bahan pangan.

Kota-kota besar Meksiko lainnya terkenal karena aspek-aspek kebudayaan, kesenian, dan arkeologinya. Puebla, di sebelah tenggara Kota Meksiko, yang merupakan salah satu pusat pertenunan tekstil utama di Meksiko, juga terkenal karena ubin-ubin indah yang diproduksinya.

Oaxaca terkenal karena kopinya, keramik hitamnya, dan letaknya yang dekat dengan keajaiban arkeologi di Monte Alban. Mérida, kota terbesar di Semenanjung Yucatan, terletak di dekat kota-kota suci Maya, yaitu Chichén Itza dan Uxmal, yang memesona baik para ahli arkeologi maupun para wisatawan.

Gaya Hidup Meksiko

Karena Meksiko mengikuti jejak negara-negara lain di dunia, lambat laun adat kebiasaan baru mulai muncul. Tak ayal lagi gaya hidup Meksiko dipengaruhi oleh Amerika Serikat. Peradaban dunia modern mulai merayap masuk, tetapi warisan lama yang lebih dalam tetap bertahan pula.

Pada kenyataannya, warisan itu merupakan yang tertua di Amerika Utara karena hanya di Meksikolah para penakluk Eropa menemukan peradaban yang dalam banyak hal setara dengan peradaban mereka sendiri. Kanada dan Amerika Serikat dahulu merupakan lahan kosong yang mahaluas yang dihuni oleh suku-suku primitif yang bertebaran.

Di Meksiko, orang Spanyol menemukan suatu bangsa yang telah membangun kota-kota besar dan yang masyarakatnya telah berkembang selama berabad-abad. Bangsa Spanyol menaklukkan bangsa Indian, tetapi kebudayaan Indian tetap lestari. Kedua peradaban itu-yaitu Spanyol dan Indian-berbaur menjadi kebudayaan Meksiko.

Agama dan Festival

Bahkan penerapan agama Katolik Roma, yang merupakan agama yang dipeluk oleh sebagian terbesar penduduknya, diwarnai dengan pengaruh Indian. Perawan Maria, yang di Meksiko dijelmakan sebagai Perawan dari Guadalupe, digambarkan sebagai berkulit cokelat dalam gambar dan patung.

Hal serupa juga berlaku bagi santo-santo Gereja Katolik, yang sering diagung-agungkan dalam ritus-ritus yang mirip dengan ritus-ritus keagamaan kuno di kalangan penduduk pribumi Indian Meksiko.

Para santo merupakan tokoh sentral dalam kehidupan rakyat Meksiko pada umumnya. Setiap orang dibaptis dengan nama santo. Kota-kota, serta bidang-bidang keahlian dan kekaryaan, mempunyai santo pelindung masing-masing. Kalender sarat dengan hari-hari raya yang dipersembahkan kepada para santo.

Pada hari rayanya patung santo pelindung kota yang bersangkutan seringkali diarak keliling desa di barisan paling depan dari arak-arakan yang meriah, sedangkan masyarakat yang menyaksikannya melemparkan uang logam ke dalam keranjang di sampingnya. Mereka mengagung-agungkan para santo dengan kembang api, memainkan musik mariachi (yang terdiri atas alat musik petik, terompet, dan alat musik perkusi), dan berpesta pora.

Pesta pora itu biasanya diikuti oleh pria-pria dengan kostum yang menghidupkan kembali berbagai peristiwa bersejarah Spanyol, seperti pertempuran antara Spanyol dan bangsa Moor. Para penari tradisional membawa umbul-umbul keagamaan, yang tujuannya, seperti di zaman Aztec, adalah mengundang roh untuk mendatangkan hujan bagi tanaman-tanaman mereka dan melindunginya dari berbagai musibah.

Berbagai festival istimewa diadakan untuk merayakan Minggu Kudus, Natal, dan Hari Orang-Orang Suci. Pada Hari Sabtu Kudus, yaitu hari menjelang Paskah, dilakukan pembakaran patung boneka pengkhianat Yudas Iskariot, yang digambarkan sebagai monster dari karton dan berkalung mercon, lalu disulut oleh anak laki-laki Meksiko dengan suka citanya, disertai dengan teriakan sewaktu si penjahat itu meledak dan dimakan api.

Selama 9 hari menjelang Natal, kelompok-kelompok yang disebut Santos Peregrinos (”peziarah kudus”) memperingati berkelananya Keluarga Kudus. Mereka mengetuk pintu, minta izin untuk masuk dalam bentuk lagu, dan ditolak. Ritual tersebut diulang-ulang sampai mereka tiba di sebuah rumah, yang sudah ditentukan sebelumnya, yang berkenan membukakan pintu bagi mereka.

Puncak upacara senja itu adalah pemecahan pih’ata, yaitu gerabah yang digantung atau figur yang terbuat dari gumpalan kertas merang yang dihias dengan semarak dan diisi dengan buah-buahan, kembang gula, dan mainan anak-anak. Dengan mata tertutup, anak-anak bergiliran memukulnya dengan gagang sapu sampai akhirnya seseorang berhasil memecahkannya.

Berbagai kejutan tumpah-ruah berbareng dengan melayangnya serpihan-serpihan gerabah dan anak-anak pun berebut mendapatkan hadiah-hadiah itu. Upacara tersebut diiringi dengan puji-pujian Natal, lukisan pemandangan salju yang keperak-perakan, dan “Nativitas”, yakni penyajian-penyajian miniatur dari tanah liat kelahiran Kristus di palungan. Beberapa keluarga mengerahkan daya imajinasi mereka dan bahkan uang yang mereka dapatkan dengan susah payah untuk membuat skenario Nativitas itu.

Hari Orang-Orang Suci, pada tanggal 2 November, dipersembahkan untuk mengenang mereka yang sudah tiada dan, oleh karena itu, juga disebut Hari Arwah. Kota besar dan kota kecil dipajang dengan bunga-bunga kuning sebagai sesaji bagi mereka yang sudah meninggaI yaitu bunga-bunga yang masih dikenal melalui nama Indiannya, zempazuchitl.

Hari Arwah tidak merupakan upacara duka. Hari tersebut mengungkapkan sikap-sikap tertentu yang khas Meksiko terhadap kematian, terutama dalam bentuk humor tentang kematian. Anak-anak melahap kembang gula yang berbentuk rangka manusia yang kedua matanya bersinar dan diberi nama-nama umum seperti Maria, Concha, atau Lupe yang dituliskan pada dahinya.

Mainan berbentuk rangka manusia berjingkrak-jingkrak di atas kawat atau menyeringai diiringi gelak tawa yang berhamburan. Di gereja, altar-altar ditutup dengan saputangan kertas berwarni-warni, para pengunjung meletakkan kembang gula dan roti tawar sebagai sesaji untuk mereka yang kelaparan di alam sana, dan ini merupakan pelestarian kepercayaan Indian kuno bahwa roh yang langgeng dari mereka yang sudah mati masih juga mendambakan kenikmatan yang lazim dirasakan oleh makhluk hidup.

Makam-makam dibanjiri peziarah yang lebih melimpah-ruah daripada hari-hari biasa sehingga tampak mirip perkemahan kaum gipsi. Meskipun ada ungkapan-ungkapan kekhidmatan tertentu dan gereja-gereja dibanjiri pengunjung, Hari Arwah itu adalah saat untuk berhura-hura dan bersuka cita.

Para pria, yang berpiknik di sela batu-batu nisan, mengangkat gelas yang berisi tequila yang membara itu untuk sang arwah, seakan-akan mereka sendiri telah terlepas dari kaidah perilaku ketat yang mengatur tindak tanduk mereka sehari-hari.

Perayaan yang mungkin paling menggelora terjadi pada tanggal 16 September, ketika bangsa Meksiko merayakan ulang tahun pemberontakan pertama terhadap Spanyol pada tahun 1810. Kembang api disusun dalam bingkai-bingkai, yang disebut kastel, yang digantungi dengan figur-figur yang bercahaya.

Setelah selesai disusun, kastel-kastel tersebut tampak seperti kaleidoskop bercahaya yang berputar-putar di tengah udara malam. Anak-anak bermain dengan boneka-boneka yang dibuat dari saputangan kertas atau karton. Kesemuanya itu mudah rusak, khusus dibuat untuk perayaan tersebut, dan jarang yang masih tetap utuh selama berlangsungnya perayaan itu.

Dalam pada itu, hal yang khas Meksiko adalah bakat kreatif dan rasa cinta terhadap keartistikan yang tercermin dalam benda benda yang mereka buat itu. Seakan-akan para pengrajin lebih banyak menikmati proses pembuatannya daripada kenikmatan yang dirasakan oleh anak anak sewaktu bermain-main dengan benda-benda itu.

Seperti halnya semua karnaval di Meksiko, hari-hari peringatan para pahlawan revolusi itu diwarnai dengan suara hingar-bingar, musik mariachi, kembang api dan mercon, serta ramainya kegiatan jual beli di pasar plaza, tempat orang dari daerah sekitar yang berkilo-kilometer jauhnya datang berkumpul memperagakan barang dagangan mereka untuk dijual.

Saat ini, berbagai upacara masih dilaksanakan dengan patuh di daerah pedesaan. Namun, di kota besar, tradisi-tradisi lama telah mulai memudar sejalan dengan masuknya Meksiko ke abad modern.

Meskipun tak seorang pun mampu menentang modernisasi; bangsa Meksiko terkadang terbelenggu nostalgia ketika mereka merenungkan kebersahajaan adat-istiadat lama dan cara mereka yang menakjubkan untuk mengungkapkan keindahan dan menciptakan saat-saat penuh sukacita bagi seluruh masyarakat.

Seni Masak-Memasak

Seni masak-memasak Meksiko dirintis oleh orang Indian, yang telah mengembangkan menu makanan yang sangat beraneka ragam sebelum para penakluk Spanyol tiba pada abad ke-16. Bangsa Indian memperkenalkan sekitar 40 bahan pangan yang belum dikenal sebelum Zaman Penaklukan, termasuk jagung, labu, ketela, alpokat, lada, bermacam-macam kacang, vanili, cabe, cokelat, dan tomat.

Jagung adalah makanan pokok Indian, sebagai bahan dasar untuk membuat tortilla, yakni lempengan besar kue dadar jagung yang lebarnya kurang lebih satu kaki. Tortilla masih merupakan makanan pokok Meksiko. Bangsa Indian melengkapi menu sayuran mereka dengan daging hewan buruan, kalkun, dan anjing kecil yang dipelihara khusus untuk dimakan.

Ikan dan kerang-kerangan, terutama udang, sudah umum dimakan di kedua daerah pesisir Meksiko. Berbagai buah-buahan tropis yang lezat juga digunakan dalam resep-resep masakan di daerah-daerah pesisir yang beriklim hangat. Cokelat digunakan untuk memperlezat masakan daging hewan buruan, atau dicampur dengan jagung dan lada yang pedas untuk membuat minuman keras. Biji kakao yang merupakan bahan dasar cokelat juga digunakan sebagai mata uang.

Meskipun bahan pangan Indian sangat asli, bahan pangan itu hampir tidak ada yang mampu menandingi masakan-masakan mewah yang disumbangkan jenius mestizo di zaman kolonial. Bangsa Spanyol membawa serta berbagai tambahan, termasuk lemak babi, daging sapi, keju, dan bawang merah.

Di berbagai istana dan biara, menu nasional yang rumit dibuat, yaitu campuran antara bahan-bahan asing itu dengan bahan pangan Indian. Para biarawati bekerja keras menyusun menu untuk menyenangkan uskup mereka, sedangkan juru masak istana mencurahkan semua keahliannya agar mendapat pujian para putri istana. Resep-resep masakan terbaik yang dihasilkan dicetak dalam buku-buku dengan sampul berukir untuk memperanggun perpustakaan bangsa Spanyol yang kuat itu.

Salah satu menu paling terkenal di Meksiko saat ini, yaitu mole, tidak diragukan lagi adalah kreasi seorang biarawati abad ke-16. Mole terdiri atas daging kalkun atau daging ayam dengan saus bubuk cokelat pahit, kacang, dan berbagai rempah-rempah pedas.

Bermacam masakan rumit yang menggunakan bubuk cokelat, seledri, teh Meksiko, kacang tanah, panili, tomat, dan dadar jagung telah mempergemuk para biarawan dan raja muda, sedangkan orang Indian yang menanam segalanya itu terbiasa makan polongpolongan, cabe, dan tortilla. Namun, jarang ada kreasi baru setelah abad ke-19.

Yang populer di antara masakan Meksiko saat ini adalah tacos dan enchiladas, keduanya terdiri atas tortilla yang diisi daging, ayam, atau keju. Bagian luar tacos renyah, sedangkan enchiladas lebih lunak dan dilapisi saus cabe. Tamales, masakan lain yang juga populer, terdiri atas bolu jagung yang diisi dengan daging bumbu dan bahan lainnya dan direbus dalam klobot jagung.

Quesadillas adalah semacam pastel yang diisi keju, daging, atau bahkan kembang labu dan digoreng dengan lemak babi. Namun, masakan segera mengundang selera internasional sehingga banyak restoran kota besar di Meksiko kini menyajikan masakan khas dari berbagai negara lain.

Kecenderungan Sosial Baru

Perubahan juga sedang berlangsung di kalangan para pemasak makanan, yaitu kaum wanita. Namun, perubahan itu berlangsung lamban karena wanita karier yang menduduki jabatan tinggi masih merupakan sesuatu yang langka. Sebelum Revolusi tahun 1910, yang meletakkan dasar untuk negara Meksiko yang sekarang ini, satu-satunya pekerjaan yang dilakukan oleh wanita Meksiko di luar rumah adalah di biara, sebagai guru atau perawat.

Pendidikan campuran pria dan wanita (koedukasi) dipandang dengan nada tidak setuju. Seh’orita (gadis) manja kelas atas mungkin mendapat pendidikan lewat les privat, tetapi dia diharapkan sekadar menjadi ”hiasan”, objek roman. Sejak Revolusi, meskipun perubahan telah berjalan lamban kini semakin banyak wanita yang memasuki bidang pekerjaan sebagai karyawan kantor, guru, tenaga ahli, dan pegawai negeri.

Wanita telah memperoleh hak-hak politik penuh di Meksiko sejak tahun 1953. Berbagai organisasi wanita berkarya nyata menangani pekerjaan yang berkaitan dengan kesehatan, kesejahteraan, gizi, dan masalah ibu yang melahirkan di luar nikah.

Memperoleh hak tidak selamanya sama dengan memperoleh persamaan sepenuhnya. Menurut tradisi, sikap pasrah merupakan ciri khas para wanita Meksiko. Di kalangan golongan miskin dan tak berpendidikan kultus machismo telah merajalela. Machismo adalah semacam kebanggaan yang berlebihan terhadap kejantanan yang telah berkembang berabad-abad di kalangan para pria Amerika Latin pada umumnya.

Machismo sebagian mengungkapkan sikap bangsa Meksiko yang sangat menggandrungi keberanian fisik murni, yang tercermin pula dalam kegandrungan mereka kepada adu banteng, tetapi machismo juga merupakan ungkapan perasaan frustasi. Seorang lelaki yang tidak berani berteriak lantang untuk menentang ketidakadilan di tempat kerjanya mungkin melampiaskan perasaannya di rumah dengan membentak-bentak istri dan anak-anak perempuannya dan bersikap diktator dan sewenang-wenang terhadap mereka.

Machismo merupakan dalih untuk membenarkan tindakan berfoya-foya dengan gaji yang pas-pasan itu untuk minum-minum di kantin dan menelantarkan istri dan anak-anaknya. Sikap demikian tidak menghargai kelembutan dan perikehidupan manusia. Machismo sebagian besar merupakan suatu reaksi terhadap penderitaan yang rasanya dia sendiri tak kuasa mengatasinya.

Kenyataannya, saat ini berbagai perombakan sosial mulai memberi peluang kepada pria Meksiko untuk berharap bahwa diri mereka benar-benar mampu memperbaiki nasib mereka. Informasi dari dunia luar dan pesatnya pemerataan pendidikan mulai membebaskan rumah-tangga Meksiko yang suram itu dari belenggu machismo-yaitu membebaskan pria dari keputusasaannya dan wanita dari kungkungan pria.

Pendidikan

Sarana paling mendasar bagi adanya perubahan itu adalah pendidikan. Sebelum Revolusi 1910, hampir 80% rakyat Meksiko tidak dapat membaca maupun menulis. Tunaaksara sekarang menurun menjadi kira-kira 25% saja dan terus melaju turun. Wajib belajar dan pendidikan cuma-cuma bagi seluruh warga negara merupakan prinsip revolusi yang hakiki dan dituangkan dalam Pasal 3 Undang-Undang Dasar 1917, yang juga mengharuskan pemisahan sekolah dari pengawasan Gereja.

Bidang pendidikan mendapat dorongan kuat berkat adanya kampanye Presiden Avilo Camacho untuk memberantas tunaaksara secara tuntas, yang dimulai pada tahun 1944. Dia meminta kepada setiap warga negara Meksiko yang tidak tunaaksara untuk mengajar warga negara lainnya membaca dan menulis sehingga 700.000 orang berhasil dibebaskan dari tunaaksara pada tahun pertama pelaksanaan kampanye tersebut.

Menteri Jaime Torres Bodet, yang melancarkan proyek tersebut, kemudian melaksanakan suatu program 11 tahun untuk menyediakan gedung sekolah dan guru yang dibutuhkan Meksiko-suatu tugas raksasa, memang, mengingat populasi negara itu naik hampir 3% setahun.

Pendidikan bagi anak sampai umur 15 tahun diwajibkan oleh undang-undang di Meksiko saat ini. Sekitar 90% anak usia sekolah dasar di Meksiko telah masuk sekolah, sedangkan tingkat masuknya siswa ke SMTP kira-kira 65%. Upaya-upaya heroik telah dilakukan untuk menanggulangi kekurangan bangku sekolah, sedangkan gedung sekolah telah dibangun pada tingkat kecepatan satu dalam setiap 90 menit.

Salah satu sarana yang jitu adalah gedung sekolah prafabrikasi, yang dapat dibangun sendiri oleh warga desa dengan petunjuk dari ahli rekayasa federal. Penduduk pedesaan Meksiko pernah sekali waktu tidak senang terhadap serbuan guru sekolah itu, tetapi sekarang sikap itu telah berubah sama sekali dan justru sekarang merekalah yang meminta disediakan gedung sekolah untuk anak-anak mereka, sekalipun mereka mungkin masih belum tahu mengapa mereka tidak boleh sekali-sekali menyuruh anak perempuan mereka tetap berada di rumah untuk mengasuh adik-adik mereka atau anak lelaki mereka untuk membantu menuai jagung. Saat ini terdapat kurang lebih 83.000 SD dan SMTP dengan tingkat pendaftaran masuk lebih dari 18.000.000 orang.

Menteri pendidikan umum mengkoordinasi kegiatan badan tingkat federal, negara bagian, daerah, dan kota madya. Menurut statistik terakhir, anggaran pendidikan pemerintah federal rata-rata sedikit lebih dari US$ 1.000.000 per hari, dan negara-negara bagian memberi sumbangan dana tambahan. Komisi Nasional untuk Pembagian Buku Cuma-Cuma berusaha untuk menyediakan buku pelajaran cuma-cuma untuk semua sekolah dasar.

Pendidikan prasekolah tersedia dalam bentuk taman kanak-kanak yang merupakan ajang pertama tempat anak-anak berhadapan dengan dunia nyata di luar rumah. Sekolah dasar menitikberatkan pada ”3-Bebas”. Sesudah pandai baca tulis, anak-anak Meksiko kemudian dapat mempelajari sejarah tanah airnya dan berbagai mata pelajaran lainnya.

Meksiko juga memiliki sekolah-sekolah kejuruan, yang memberikan latihan kekaryaan yang bagus sekali pada tingkat yang sedikit lebih rendah daripada latihan profesional yang diberikan oleh universitas. Sekolah kejuruan khusus itu mencakup sekolah biasa untuk membina para guru, sekolah kejuruan teknik, dan sekolah kejuruan pertanian tempat para siswa mempelajari metode-metode bertani baru yang meningkatkan hasil pertanian negara dengan pesat.

Universitas Otonom Nasional Meksiko adalah lembaga pendidikan tinggi paling terkemuka di negara ini. Universitas ini didirikan pada tahun 1551 dan merupakan universitas tertua di Amerika Utara. Saat ini lebih dari 300.000 mahasiswa, dengan uang kuliah yang sangat rendah, tengah belajar di sana untuk menjadi ilmuwan, ahli hukum, dokter, dan seniman masa depan Meksiko.

Kampus modern universitas, yang disebut Kota Universitas, selesai dibangun di luar kota Meksiko pada tahun 1954 dan merupakan salah satu keajaiban arsitektur di dunia, dengan gedung-gedungnya yang super modern dan mural-muralnya yang megah karya para seniman Meksiko terkemuka. Kini prestise akademi universitas itu telah menyamai reputasi arsitekturnya. Salah satu pupuk bagi pertumbuhan prestasi sekuler ini adalah adanya kenyataan bahwa kebebasan akademi dijamin oleh undang-undang.

Mekarnya Kesenian

Di samping dorongan besar yang diberikannya kepada bidang pendidikan, Revolusi 1910 membuahkan kegiatan kesenian yang semarak. Kesenian Meksiko mekar merona seperti mekarnya bunga-bunga poinsettia dengan tiba-tiba di balik dinding-dinding misi yang kelabu itu.

Sekarang ini adalah kurun waktu ketika para seniman mural Meksiko menggetarkan dunia dengan penggunaan tata warna yang berani dan desain yang sedap dipandang. Dalam menyatukan langkah dengan derap revolusi yang telah merombak segala segi kehidupan Meksiko, mereka menyajikan gambaran mengenai orang Indian dengan penuh rasa simpati dan menciptakan berbagai karikatur yang menyengat telinga orang asing yang jahat. Seni mereka, yang berakar pada seni pra-Kolumbia menjulang semegah, sesemarak, dan kadang kala sekeras dan sesangar dewa-dewa ukir-ukiran candi Indian.

Seperti juga nenek moyang mereka, para seniman pasca revolusi berkeyakinan bahwa seni adalah untuk rakyat dan untuk mengungkapkan keyakinan teguh bangsa mereka. Berlainan dengan nenek moyang mereka, seni mereka tidak lagi dipersembahkan kepada candi dewa-dewa mereka tetapi kini disalurkan ke dalam kesetiaan terhadap revolusi.

Oleh karena itu, mereka menggandrungi tema-tema kerakyatan, sejarah, dan sosial, dan kejelian mereka sepenuhnya diabdikan untuk menghias tempat-tempat umum dan menyulap gedung-gedung menjadi objek keindahan.

Tiga besar kebangkitan seni Meksiko adalah Diego Rivera, Jose’ Clemente Orozco, dan David Alfaro Siqueiros. Di antara ketiganya, Rivera menonjol karena imaginasinya yang akbar dan kesetiaannya kepada asal-usul bangsanya. Seperti yang lainnya, dia yakin bahwa ”hanya karya senilah yang mampu mempertinggi selera masyarakat”.

Dengan dukungan penuh dari pihak pemerintah, tetapi dengan imbalan yang sangat minim, dihiasinya dinding-dinding Kementerian Pendidikan Umum, Sekolah Pertanian Nasional, Istana Nasional, dan gedung-gedung pemerintah lainnya dengan dokumentasi semarak perjuangan bangsanya.

Manusia-manusia dalam mural karya Orozco memelas tetapi menggetarkan penindas-penindasnya dan petani-petani heroik dalam karya Siqueiros yang berbakuhantam dengan para opsir tentara aristokrat itu mengungkapkan tema-tema yang serupa.

Saat ini, kendati lukisan Meksiko sebagian besar masih berada di lingkungan tradisi lukisan dinding, tetapi tidak lagi sepenuhnya diabdikan untuk kepentingan sosial. Tema-tema Maya dan pribumi lainnya masih muncul, tetapi seninya itu sendiri bersifat internasional. Rufino Tamayo, Juan Soriano, dan 1056 Louis Cuevas mendambakan apa yang oleh Cuevas dikatakan, ”… jalan raya lebar yang menuju ke bagian dunia yang lain dan bukannya jalan setapak yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya”. Mereka bukan sekadar seniman ”Meksiko”, tetapi anggota masyarakat seni dunia yang cemerlang.

Tamayo, yang keturunan Indian Zapotec itu, adalah ahli penata warna yang fantastis dan musuh bebuyutan aliran ”realisme sosial”, dengan titik beratnya kepada tema-tema politik dan sosial. Meskipun merasa bangga menjadi orang Meksiko, dia sama sekali bukan chauvinis dan tidak membumbui objek-objeknya dengan slogan-slogan.

Dalam karyanya dia mencampakkan realita dan melahirkannya kembali dalam lukisan-Lukisan cat minyak yang menakjubkan yang tampak seperti bermandikan cahaya. Seni arsitektur dan mosaik monumental Juan O’Gorman, yang salah satu contohnya adalah gedung perpustakaan Universitas Meksiko, juga memadukan motif-motif pra Kolumbia dengan semangat yang lebih mengarah ke masa depan daripada ke masa kini.

Seni Musik dan Seni Sastra Modern. Dalam benak masyarakat kemenonjolan lukisan dinding dan arsitektur itu cenderung meremehkan berbagai kemajuan akbar yang dicapai bangsa Meksiko dalam bidang-bidang seni lainnya. Semangat kerakyatan dalam musik Meksiko menemukan perwujudannya dalam diri komponis seperti Carlos Chavez dan penari seperti Amalia Hernandez.

Berbagai prestasi di bidang filosofi mencakup karya Samuel Ramos, penulis Profile of Man dan Culture in Mexico, yang menganalisis kekuatan dalam kehidupan dan alam pikiran tanah airnya. Octavio Paz adalah penulis lain yang meneliti dengan cermat masalah karakter kebangsaan Meksiko.

Dalam bidang sastra, Alfonso Reyes (1889-1959) merupakan personifikasi manusia sastra dan humanis besar. Pengetahuan luas yang intelek telah membuahkan prestise abadi baginya. Di antara para novelis kontemporer Meksiko, Mariano Azuela adalah yang paling menonjol berkat sumbangannya dalam bidang novel revolusioner.

Novelnya yang berjudul Los de Abajo (The Underdogs) terkenal karena gayanya yang gamblang, pengamatan psikologisnya yang akurat, dan uraiannya yang cermat tentang adat istiadat dan perilaku sosial. Azuela adalah salah seorang di antara penulis Meksiko yang karyanya paling sering dialih bahasakan.

Namun, justru Agustin Yanez, dengan novelnya seperti AI Filo Del Auga (Edge of the Storm) yang mengungkapkan isyarat novel gaya baru melalui karakterisasinya yang tajam dan padat, sebuah novel yang tidak lagi menguraikan perilaku soal dan adat istiadat tetapi mencerminkan problem-problem yang kompleks dalam diri manusia.

Menjelang awal tahun 1950-an, muncul dua seniman prosa terkemuka. Salah satu di antaranya adalah Juan Jose Arreola, seorang seniman intelektual yang dengan gaya yang terinci menelusuri diagram alam imaginasi yang rumit itu. Yang satunya lagi, Juan Rulfo, menulis tentang nasib buruk bangsanya dalam bahasa yang berbau magis. Kemudian muncul Carlos Fuentes, Sergio Galindo, dan Gustavo Sainz sebagai novelis-novelis utama.

Akan puisi Meksiko, penyair yang menonjol antara lain adalah José Gorostiza, Carlos Pellicer, dan Xavier Villaurrutia. Gorostiza menulis sajak impresifnya Muerte Sin Fin (Death Without End) pada akhir tahun 1930-an. Penyair besar lainnya, Octavio Paz, memanfaatkan gambaran mental surealis.

Dalam bidang seni panggung, nama seperti Emilio Carballido dan Sergio Magana serta-merta muncul dalam benak kita sebagai penulis sandiwara modern yang vitalitasnya tidak perlu diragukan lagi.

Semua prestasi di bidang seni panggung, puisi, novel, dan esai itu mengacu kepada rumpun karya yang semakin kompleks, menggelitik, dan matang.

Meksiko Purba

Waktu dan manusia modern telah menghancurkan sebagian besar Meksiko pra-Kolumbia. Kabut misteri memisahkan kebudayaan Meksiko modern dan kebudayaan purbanya meskipun orang masih dapat bertutur dalam salah satu dialek suku dan menggiling jagung dengan menggunakan metate, atau alat penggiling dari batu, seperti yang dilakukan oleh moyang mereka sebelum lahirnya Kristus.

Banyak teka-teki yang belum berhasil dipecahkan dan penelitian yang terus-menerus mengubah penafsiran datanya. Pengkajian terhadap peradaban Maya yang menakjubkan itu masih terhalang oleh ketidakmampuan kita untuk memahami huruf hieroglif mereka.

Kebanyakan sarjana menduga bahwa orang Indian bermigrasi dari Asia melintasi Selat Bering sekitar 30.000 tahun yang lalu, menyebar ke arah selatan sampai mereka menghuni Amerika Utara dan Selatan. Mereka adalah bangsa pemburu-pengumpul yang telah mengenal api dan menguasai seni membelah batu-api yang keras untuk dijadikan senjata dari batu.

Akhirnya, orang Indian itu sampai di Meksiko. Di sana, dimulai pada kira-kira tahun 5.000 sebelum Masehi lambat laun mereka beranjak dari mengumpulkan tanaman liar ke bercocok tanam tanaman pangan mereka sendiri dengan demikian, mengambil langkah pertama yang menentukan ke arah peradaban, yakni membudidayakan jagung.

Sebagai petani mereka terpaksa harus menetap dan mempelajari musim. Pada saatnya hal itu mengarah ke hak pemilikan, matematika, kalender, dan berbagai upacara yang kompleks untuk memperoleh berkah para dewa sehingga panen dapat melimpah. Kasta kependetaan, kuil-kuil, dan dewa-dewa pun berkembang.

Sebelum tahun 1000 sebelum Masehi, banyak bejana keramik dan patung kecil yang anggun mulai muncul di bumi yang sekarang adalah Meksiko. Benda-benda tersebut dikubur bersama mayat sesuai dengan kepercayaan bahwa roh itu tetap hidup dan masih menginginkan makanan dan benda yang indah. Kota-kota pun berkembang. Pada saat itu perkakas, gerabah, dan teknik bertani, seperti irigasi, telah mulai banyak digunakan.

Salah satu di antara bangsa purba di Meksiko adalah bangsa Olmec, yang pengaruhnya tampak di Meksiko selatan sekitar tahun 1000 sebelum Masehi. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan magis. Bangsa Olmec adalah bangsa yang mempunyai banyak ritus misterius dan dewa yang menakutkan, pemuja dewa setengah manusia, setengah jaguar, mungkin dewa hujan atau dewa kesuburan.

Mereka adalah pengrajin yang andal, terutama dalam mengolah batu giok, dan mereka tahu cara memproses karet dan serat, termasuk kapas. Ukiran bangsa Olmec yang besar-besar dan berwajah bundar rembulan serta mirip Budha berasal dari zaman itu. Ukiran itu terutama ditemukan di lokasi yang kini adalah negara bagian Veracruz dan Tabasco.

Kurun Waktu Klasik Meksiko

Dalam kurun waktu praklasik (650 S.M. 150) Lembah Meksiko berpenduduk padat dan kasta kependetaan mulai memegang kekuasaan. Pendeta-pendeta itu menciptakan pemerintahan yang stabil dan membangun kota-kota biara.

Beberapa di antara keajaiban arkeologi Meksiko, yang dibangun pada kurun waktu praklasik ini, mencapai puncak kejayaannya pada kurun waktu klasik (150-900). Salah satu di antaranya adalah pusat kebudayaan Zapotec, Monte Alba’n, di Oaxaca. Monte Alban adalah lokasi arkeologi yang tertua di Meksiko, tempat ditemukannya ragam angka tulisan dan penanggalan batu berukir yang ditulis dengan huruf hieroglif.

Suatu keajaiban arsitektur lainnya adalah Piramide Cholula, di dekat Puebla. Piramide itu lebih besar dan lebih lengkap daripada Piramide Akbar Mesir. Peninggalan paling megah adalah kota upacara Teotihuacan di Lembah Meksiko, yang pada zaman keemasannya mungkin berpenduduk 100.000 jiwa.

Piramid bangsa Maya Uxmal
Piramid ini dalah bagian dari kota bangsa Maya Uxmal, di Yucatan di bangun tahun 1.000 Masehi

Besar Piramide Mataharinya hanya dapat ditandingi oleh Piramide Cholula. Teotihuacan juga sarat dengan kuil dewa hujan Tlaloc dan ular berbulu Quetzalcoatl; Piramide Bulan; dan sebuah Kuil Pertanian, yang dihias-rias dengan desain bunga dah kerang-kerangan. Bangunan monumental itu dibangun oleh bangsa yang belum mengenal roda atau perkakas logam dan yang tidak mempunyai hewan beban. Pengaruh perdagangan Teotihuacan meluas sampai sejauh daerah yang kini disebut Guatemala.

Dalam kurun waktu klasik, yaitu Zaman Keemasan Meksiko, bangsa Maya di Semenanjung Yucatan dan Tanah Genting Tehuantepec telah mengembangkan peradaban yang tinggi yang mencakup arsitektur yang luar biasa bagusnya, astronomi, konsep ”nol”, tulisan hieroglif dan penyimpanan catatan pada pilar-pilar batu (stelae), dan penanggalan yang lebih akurat dari’ pada penanggalan Eropa.

Penanggalan itu masih digunakan sampai sekarang di kalangan orang Maya dan berisi jadwal waktu penanaman, panen, dan hari-hari raya keagamaan. Bangsa Maya juga menghasilkan banyak pahatan yang memperlihatkan pandangan yang original dan kepekaan agamawi yang kuat.

Kritikus seni Inggris kenamaan Roger Fry tertarik kepada kesamaan antara pahatan Maya dan Hindu. Dia mengakui bahwa karya pahatan Maya lebih bergaya dan lebih unggul dilihat dari segi artistiknya.

Dalam kurun waktu itu juga, di Meksiko tengah, bangsa Teotihuacan, Mixtec, Tarasco, Zapotec, dan lain-lainnya membangun kota-kota yang dirancang dengan cermat dan dilengkapi dengan sistem saluran dan terowongan air serta diperanggun dengan berbagai kuil, piramide, pasar, dan lapangan bola.

Lapangan bola itu mungkin digunakan untuk pertandingan olahraga seremonial. Yang kalah dalam pertandingan itu berarti telah dikutuk oleh dewa dan harus dikorbankan untuk menenangkan dewa-dewa itu.

Bangsa Toltec

Kurun waktu klasik mulai menyurut dengan jatuhnya Teotihuacan kira-kira pada tahun 750 Masehi. Kota itu mungkin habis diobrak-abrik perampok atau mungkin mengalami kebangkrutan. Begitu kota kuil ditelantarkan, rakyatnya pun bermigrasi. Kota menjadi terkucil.

Hubungan timbal-balik antara kota-kota yang telah membuahkan kemajuan tidak lagi berlangsung. Dalam keadaan vakum kekuasaan di “zaman gelap” itu muncullah kesatria-kesatria dari utara, yakni bangsa Toltec, yang mulai menggelar kekuasaannya sekitar tahun 900. Mereka adalah pelindung sekelompok bangsa yang berbahasa Nahuatl, suatu kelompok yang mencakup bangsa Aztec.

Suku bangsa baru selalu menerapkan beberapa di antara tata cara bangsa yang mereka serang dan bangsa Toltec mewarisi kebudayaan klasik Teotihuacan. Mereka memainkan peran penting dalam evolusi mitos yang mengitari dewa utama Teotihuaca’n, yaitu Quetzalcoatl.

Quetzalcoatl adalah Ular Berjambul, yang dapat merangkak dan terbang-dewa maha pencipta yang mengajarkan bercocok tanam dan kesenian, yang menghendaki perilaku moral yang tinggi, dan melarang korban manusia.

Dalam agama Indian yang politheistis, dewa-dewa mempunyai karakteristik yang dituntut oleh berbagai kebutuhan sosial dan, oleh karenanya, Quetzalcoatl mempunyai berbagai makna menurut suku yang menafsirkannya. Bagi beberapa suku bangsa tertentu, misalnya Olmec, dia adalah penjelmaan bintang pagi Venus. Bagi orang Aztec, dia adalah dewa penyelamat yang berwujud manusia.

Pada abad ke-10 seorang pendeta agung, yang kebetulan namanya juga Quetzalcoatl, berupaya membujuk rakyatnya untuk mengikuti kaidah dewa yang berperikemanusiaan. Namun, larangan untuk mengorbankan manusia agaknya merupakan suatu pembangkangan karena adanya kepercayaan bahwa darah manusia adalah santapan para dewa.

Kalau sampai tidak diberi santapan, dewa akan binasa dan begitu pula jagat raya ini. Pendeta agung Quetzalcoatl dituduh berkhianat dan dikucilkan. Muncullah legenda bahwa dia akan kembali pada tahun Ce-Acatl, yaitu suatu tahun dalam penanggalan Aztec yang ada kaitannya dengan munculnya Venus sebagai bintang pagi.

Dalam penanggalan Aztec, tahun Ce-Acatl jatuh pada tahun-tahun 1363, 1467, dan 1519. Pada saatnya rakyat mencampuradukkan pendeta tersebut dengan dewa itu sendiri, yang diperkirakan berambut pirang dan berjenggot. Oleh karena itu, ketika Cortes yang berjenggot dan berkulit putih itu muncul pada tahun Ce-Acatl (1519), banyak orang yang percaya bahwa kedatangannya itu menandakan kembalinya sang dewa.

Sekitar tahun 1.000 Masehi, bangsa Toltec memperluas kekuasaannya ke selatan dari Lembah Meksiko ke pusat Maya di Yucatan. Bangsa Maya disebut-sebut sebagai telah memberikan perlindungan kepada Quatzalcoatl yang telah dikucilkan itu. Balas dendam mungkin merupakan motif serangan para kesatria Toltec terhadap bangsa Maya yang cinta damai itu. Chichen Itza, kota utama di tanah Maya, amat dipengaruhi bangsa Toltec.

Menjelang tahun 1500, berbagai peperangan telah mencabik-cabik masyarakat Yucata’n. Menjelang tahun itu pula pertikaian antara golongan yang pro dan yang anti Quatzacoatl telah melemahkan bangsa Toltec dan mematahkan kekuasaannya atas suku-suku bangsa jajahannya.

Bangsa Aztec

Suku bangsa Nahua, yang terakhir tiba di tanah tinggi Meksiko, mewarisi rumpun budaya yang luas di daerah tersebut. Salah satu di antara suku itu adalah Mexica-Aztec, atau Aztec. Pada mulanya bangsa Aztec merupakan suku yang pertama kali berjuang di daerah pinggiran wilayah tersebut.

Mereka adalah pengikut dewa perang yang haus darah, Huitzilopochtli. Selama pengembaraan mereka sebagai kelompok luar-garis, bangsa Aztec kadang-kadang mengalami kemerosotan sampai berpakaian dedaunan dan makan serangga. Namun, kesengsaraan itu menggembleng mereka dan akhirnya mereka menjadi bangsa yang dari segi politik dan militer paling bagus organisasinya di Meksiko tengah.

Pada sekitar tahun 1325 bangsa Aztec sampai di tempat yang sekarang menjadi Kota Meksiko. Waktu itu tempat tersebut masih merupakan gugusan danau paya dan pulau kecil. Di sebuah pulau di Danau Texcoco bangsa Aztec memperoleh reputasi karena telah melihat seekor elang dengan seekor ular di mulutnya bertengger pada sebatang kaktus.

Karena menganggap hal tersebut sebagai pertanda gaib, para pendeta mengikrarkan bahwa pulau tersebut telah dipilih untuk bangsa Aztec oleh dewa-dewa mereka. Di situ mereka membangun kota Tenochtitlan. Mereka memperluas kota tersebut dengan membuat rakit-rakit yang terbuat dari anyaman ranting dan rotan yang diuruk tanah dan tanaman.

Pada saatnya tetumbuhan itu mengakar di dasar danau yang dangkal dan menambat pulau-pulau itu. Kota tersebut dibagi menjadi empat lingkungan dan dilintasi oleh saluran-saluran air _ tempat banyak perahu kecil yang bermuatan buah-buahan dan sayur-mayur lewat dalam perjalanan ke pasar. Tiga jalur jalan gantung menghubungkan Tenochtitlan dengan daratan. Menjelang saat Penaklukan (1519) kota itu mirip Venesia yang gemerlapan karena plaza, kuil, dan taman terapungnya.

Bangsa Aztec bukan bangsa inovator dan hanya sedikit sumbangan kebudayaannya kecuali dalam masalah kemiliteran. Namun, selama 2 abad setelah didirikannya kota itu, mereka memadukan berbagai kebudayaan unggul dari peradaban yang sudah mapan di sekitar mereka dengan peninggalan kebudayaan klasik. Mereka menaklukkan tetangga-tetangga mereka dengan kekuatan militer dan akhirnya kekuasaan mereka meluas sampai sejauh San Luis Potosr’dan ke selatan ke wilayah Maya.

Masyarakat Aztec dibagi ketat atas kelas-kelas. Kasta pendeta-kesatria adalah yang teratas, sedangkan budak berada paling bawah. Di antara keduanya adalah kelas pekerja-pengrajin bebas dan, sedikit di atasnya, kelas saudagar. Kelas saudagar menyusup di antara suku-suku tetangga dan bertindak sebagai penelik.

Serangan yang paling ringan sekalipun terhadap para saudagar itu diancam hukuman berat oleh tentara. Suku-suku taklukan harus membayar upeti kepada bangsa Aztec dalam bentuk emas, perhiasan, budak, kakao, jagung, polong-polongan, dan produk-produk lain, sehingga segala-galanya terkuras ke Tenochtitlan dan kota itu menjadi megah dengan mengorbankan rakyat-rakyat lain.

Pusat kegiatan perdagangan adalah tianguis, yaitu pasar yang sangat ramai yang diselenggarakan di plaza pusat yang luas. Kayu, barang kebutuhan rumah tangga, gerabah, tikar, pisau batu gelas, burung dan hewan buruan lain, bahan pangan, dan sandang dari katun dibeli dengan bermacam-macam mata uang, termasuk kulit kerang atau bulu burung langka, atau bumbung yang diisi dengan bubuk kakao atau emas.

Di antara tanaman budidaya yang ditanam oleh bangsa Aztec adalah maguey, atau tanaman abad, yang demikian berguna sehingga orang Spanyol menamakannya ”sapi hijau” Indian. Daun maguey digunakan sebagai serat untuk bahan sandang atau atap rumah tanah liat.

Bagian tengah batangnya menghasilkan pulque, yaitu minuman yang memabukkan, yang mengakibatkan kemerosotan moral kelompok yang menggunakannya secara berlebihan. (Kebetulan, pulque sampai kini tetap merupakan minuman yang merakyat di Meksiko.) Duri maguey dapat dicabut bersama serat yang melekat padanya dan dapat dimanfaatkan sebagai jarum dan benang siap-pakai.

Duri yang keras dan tajam itu juga dimanfaatkan untuk menguji keberanian para pemuda. Di Calmecac, yakni sekolah khusus untuk putra-putra kasta pendeta-pendeta Aztec, para guru menggunakan duri itu dalam pembinaan watak. Kaidah moral Aztec yang sangat ketat itu mewajibkan sikap hormat kepada para tetua, patuh kepada kedua orang tua, sederhana dalam makan dan minum, berani, dan setia dalam perkawinan.

”Bermoral” bagi bangsa Aztec bukan berarti berperikemanusiaan. Tak seorang pun yang menghormati kaidah Quetzalcoatl. Dewa agung bangsa Aztec, Huitzilopochtli, adalah dewa yang paling haus darah dalam jajaran kedewataan. Bahkan Tezcatlipoca, dewa mata air, menuntut sesaji manusia. Setiap tahun seorang remaja putra dipilih untuknya dan pada tahun itu si remaja putra hidup bagaikan seorang pangeran.

Berdandan seperti dewa yang diwakili, dengan kelinting-kelinting keemasan pada sandalnya dan bulu-bulu putih pada hiasan kepalanya, dia diarak di tengah-tengah khalayak dan setiap orang, bahkan raja sekalipun, berlutut di hadapannya. Pada hari persembahan dia berjalan menaiki anak-anak tangga kuil dan disajikan sebagai santapan kepada dewa mata air. Dijadikan sesaji dianggap sebagai suatu anugerah, bukan hukuman.

Huitzilopochtli, khususnya, demikian rakus sehingga pada upacara istimewa ribuan manusia dikorbankan sebagai sesaji untuknya dalam waktu satu hari saja. Antrian panjang calon korban digiring ke puncak piramid tempat para pendeta saling berebut bagian mereka masing-masing dan memotong jantung si korban dengan pisau batu gelas, lalu mempersembahkannya hangat-hangat dan masih berlumur darah ke batu altar sang dewa.

Untuk sesaji yang demikian masalnya itu, bangsa Aztec tidak dapat mengandalkan sukarelawan dan, oleh sebab itu, mereka sering mengirim rombongan penyerang ke wilayah di sekitarnya untuk menangkapi calon-calon korban.

Pada puncak kejayaan kekuasaan Aztec, Tenochtitlan merupakan pusat upacara berdarah yang semakin menjadi-jadi. Berbagai jamuan sakramental daging manusia, upacara pengulitan, bahkan penyiksaan di dalam rumah, dan ritus-ritus lainnya, kesemuanya menciptakan suatu kehidupan yang dibayang-bayangi oleh lambang kematian. Kebencian bangsa tetangganya yang tak berdaya terhadap bangsa Aztec sama dalamnya dengan kebencian bangsa mana pun dalam sejarah.

Penaklukan Meksiko

Penaklukan adalah situasi ketika pendeta agung Aztec Montezuma mulai mendengar desas-desus tentang adanya “gunung-gunung terapung yang membawa dewa-dewa berkulit putih” di Teluk Meksiko. Orang Spanyol telah menginjakkan kaki mereka di Yucatan pada tahun 1517 dan melakukan penjelajahan sampai sejauh Veracruz pada tahun berikutnya.

Namun, baru pada tahun 1519, yakni tahun yang diramalkan oleh para pendeta sebagai tahun kembalinya Quetzalcoatl, Hernando Cortes mendarat disertai oleh sebuah ekspedisi besar yang terdiri dari 11 kapal, sekitar 500 orang, dan 16 ekor kuda. Di Tabasco, Cortes menerima 20 wanita sebagai persembahan.

Salah seorang di antaranya bernama Malinche dan dipanggil Doria Marina oleh orang Spanyol. Dia dapat berbahasa Maya dan Aztec, belajar bahasa Spanyol, dan menjadi istri, pemandu, dan penerjemah Cortes.

Ketika Cortes mendarat, para pembawa berita mempertegas ketakutan Montezuma yang paling parah, yaitu bahwa orang yang tak dikenal itu benar-benar berkulit putih dan berjenggot, dan dapat dipastikan bahwa mereka itu adalah para utusan dewa terkutuk Quetzalcoatl.

Pada mulanya Montezuma berharap dapat menyuap mereka sehingga dia mengirim hadiah yang tidak kepalang tanggung, yang oleh Cortes dikapalkan lagi untuk Raja Charles I dari Spanyol. Ketika seniman Eropa Albrecht Diirer menyaksikan perhiasan Montezuma itu, termasuk piring emas dan piring perak raksasa, dia menyatakan bahwa nilai seni benda itu sama tingginya dengan benda seni mana pun di dunia ini.

Sudah barang tentu harta karun tersebut malah merangsang nafsu Cortes dan dia makin mendesak ke pedalaman. Dalam perjalanannya itu dia merekrut warga suku Tlaxcala dan lain-lainnya yang ingin sekali melampiaskan balas dendamnya kepada bangsa Aztec. Dengan bala tentaranya yang semakin perkasa itu, Cortes sampai di Tenochtitlan pada akhir tahun 1519. Montezuma menyambutnya dengan segala kebesaran dan kehormatan di istana. Cortes serta-merta menyandera sang Raja dan memerintah kota itu dari balik takhtanya.

Mendengar bahwa sebuah ekspedisi akan datang dari Kuba untuk menggantikannya, Cortes pergi melabrak mereka dan menyerahkan komando kepada Letnan Pedro de Alvarado. Alvarado melakukan kekejian yang di luar batas sehingga rakyat Aztec memberontak, mengepung istana, dan merajam Montezuma sampai mati.

Cortes, yang pada saat itu telah kembali lagi, berupaya mengungsikan pasukannya dari kota itu, tetapi rakyat Aztec telah memutus jembatan gantung dan ratusan orang Spanyol, yang membopong barang rampasan, berjatuhan ke danau dan tenggelam, selagi rakyat Aztec membantai pasukan yang panik dan berdesak-desakan hendak melarikan diri itu. Cortes sendiri berhasil melarikan diri, tetapi kekalahan atau “malam naas” itu meminta korban dua pertiga bala tentaranya.

Kemudian bangsa Aztec dibinasakan oleh penyakit cacar, yang sebelumnya tidak mereka kenal. Salah seorang korbannya adalah raja barunya, Cuitlahuac. Penggantinya, Cuauhtémoc, bersumpah untuk pantang menyerah kepada bangsa Spanyol. Namun, Cortes merekrut orang Indian dari

suku lain, sedangkan budaya belati batu gelas tentulah tidak mampu menghadapi senjata baja. Pada bulan Agustus 1521, 150.000 orang Indian yang kelaparan dan terkepung menyerahkan kota mereka kepada Cortes, yang kemudian meratakan kota itu dengan tanah. Cuauhtemoc ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Sekarang banyak terdapat monumen untuk menghormatinya, tetapi sama sekali tidak ada patung Cortes di seluruh Meksiko.

Kekuasaan Spanyol

Selama hampir tiga abad setelah penaklukan itu, Meksiko diperintah oleh raja-raja muda Spanyol yang hidup seperti raja. Para biarawan Katolik menyebar ke segenap penjuru lahan tersebut untuk mendirikan misi. Di bawah bimbingan orang Spanyol, para pengrajin Indian yang berbakat belajar berbagai ketrampilan baru, termasuk pembuatan gelas, menggarap perunggu dan baja tempa, dan seni patung lilin.

Seni keramik kuno mencapai taraf yang tinggi, terutama di Puebla, tempat bermacam alat dapur dibuat dengan cermat dan dihias dengan desain gelas. Berbagai kain bordir dan kain gaya Eropa muncul, dengan memanfaatkan sutera yang dihasilkan ulat sutera yang dibawa masuk ke Meksiko oleh orang Spanyol. Bangsa Spanyol juga memperkenalkan tebu, roda, dan hewan beban yang sudah dijinakkan seperti kuda, sapi, keledai, dan silangan kuda dan keledai.

Sumbangan Spanyol di bidang kebudayaan kepada Meksiko tidak terbatas hanya di bidang pertanian dan ketrampilan kerajinan tangan sederhana saja. Pada tahun 1551, Spanyol mengeluarkan dekrit pendirian Universitas Meksiko.

Lama sesudahnya, yakni pada tahun 1792, sebuah sekolah pertambangan dibuka, dan di antara para maha gurunya adalah Fausto de Elhuyar, penemu tungsten, dan Andres Manuel del Rio, penemu vanadium. Arsitektur, bentuk kesenian utama pada zaman Indian dan zaman Meksiko modern, juga penting kedudukannya di zaman kolonial.

Katedral Assumption, yang terbesar di Amerika Latin, merupakan contoh yang menonjol dari gaya arsitektur paling kuno, yakni gaya klasik. Pembangunan katedral itu dimulai pada tahun 1573 dan rampung pada tahun 1667. Berbagai penambahan telah dilakukan dalam gaya-gaya yang lebih mutakhir.

Misalnya, Biara Metropolitan, yang dihubungkan dengan katedral itu oleh sebuah dinding yang terbuat dari tezontle (batu kemerah-merahan asli Meksiko), digarap dalam gaya barok yang kaya dengan hias-rias yang mekar di Eropa sampai ke abad ke-18.

Meksiko zaman kolonial juga melahirkan banyak sarjana dan seniman. Mereka antara lain adalah Francisco Javier Clavijero, penulis Ancient Mexican History, Mateo Aleman, penulis novel Guzman de Alfarache, dan Francisco Javier Alegre, penulis kenamaan mengenai bahasa Latin.

Mungkin sandiwara yang paling terkenal di zaman itu adalah Kebenaran Yang Disangsikan (The Truth Suspected La verdad sospechosa) yang ditulis oleh Juan Ruiz de Alarcon, penulis drama Meksiko, yang bernama Lope de Vega orang Spanyol, Tirso de Molina, dan Calderdn de la Barca, merupakan tokoh seni panggung klasik Spanyol tingkat teratas. Yang juga patut dicatat adalah Bernardo de Balbuena, penyair, dan Sor Juana lnés de la Cruz, yang dapat dianggap sebagai seorang penyair besar segala zaman di dalam maupun di luar Amerika.

Juga Bernardino de Sahagdn, yang layak disebut sejarawan paling berbakat yang pernah dilahirkan koloni itu; sejarawan Indian Fernando de Alva lxtlilxochtl; pematung kelahiran Valencia Manuel Tolsa; Fray Pedro de Cante, yang memperkenalkan seni lukis kepada Meksiko; pelukis Miguel Cabrera, kelahiran Oaxaca-semuanya memberikan sumbangan yang cemerlang kepada kebudayaan Meksiko zaman kolonial.

Orang Spanyol menghuni sekitar 100 kota di Meksiko dan meluaskan ruang lingkupnya sampai ke daerah yang sekarang adalah Kalifornia dan Baratdaya Amerika. Masyarakat mereka, seperti halnya masyarakat Aztec, dibagi ketat atas kelas-kelas. Di puncaknya adalah orang kelahiran Spanyol atau gapuchine, yang berarti pemakai pacu.

Criollos yaitu orang yang berdarah Spanyol, tetapi lahir di Meksiko-menduduki kelas di bawahnya. Perkawinan silang dengan orang Indian melahirkan galur keturunan utama yang ada sekarang ini, yakni orang mestizo. Hasil persilangan lainnya seperti Spanyolkulit hitam (mulato) atau lndian-kulit hitam (zambo) merupakan golongan

minoritas. Semua orang mestizo mempunyai kedudukan yang sangat rendah, tetapi masih mengungguli orang Indian, yang mencakup setengah dari jumlah penduduk dan boleh dikata berstatus budak. Kesenjangan antara golongan aristokrat dan hamba sahaya Indian luar biasa besarnya.

Orang Spanyol memiliki hacienda dan tambang yang sangat luas serta mendominasi semua pos pemerintahan, gereja, dan bidang kemiliteran. Kekayaan dikuras dari lahan tersebut dan disalurkan ke Spanyol atau ke lahan-lahan pribadi yang luas milik para uskup dan para gapuchines lainnya, sedangkan warga-negara kelas rendah diperas habis-habisan.

Kemerdekaan 100 Tahun Pertama Meksiko

Akhir abad ke-18 adalah kurun waktu akbar lahirnya gagasan-gagasan baru yang liberal baik di Eropa maupun di Amerika. Kurun waktu itu juga merupakan abad revolusi, yaitu zaman revolusi Amerika dan Prancis. Berbagai perkembangan tersebut menimbulkan dampak di Meksiko. Kaum intelektual criollo dan mestizo mulai berangan-angan untuk menggulingkan tirani Spanyol dan mendirikan sebuah republik.

Di kota kecil Queretaro, sebuah kelompok orang criollo mendirikan sebuah klub sastra dan sosial tempat mereka membicarakan gagasan kemerdekaan. Salah seorang anggota klub tersebut adalah Pater Miguel Hidalgo, seorang pendeta paroki yang berasal dari desa Dolores yang tidak jauh dari kota itu.

Hidalgo yang berpandangan luas itu adalah seorang humanis yang dicintai oleh para anggota paroki yang berdarah Indian berkat perjuangannya untuk menolong mereka. Tanpa menghiraukan undang-undang, dia mengajar orang Indian untuk menanam bermacam-macam tanaman budidaya dan untuk membuat jenis baru barang gerabah dan barang kulit.

Kelompok Querétaro itu berharap dapat memimpin suatu pemberontakan tak berdarah orang criollo melawan gapuchines. Akan tetapi, rencana-rencana mereka terbongkar dan pada bulan September 1810 dikeluarkan perintah untuk menahan persekongkolan utama itu. Kini Hidalgo berpaling kepada orang Indian untuk meminta bantuan.

Pada tanggal 16 September 1810, dia menghimpun anggota parokinya dan, dalam sebuah pidato yang berapi-api, menyerukan kepada mereka untuk membebaskan tanah air mereka dari tirani Spanyol. Dia mengakhiri pidatonya dengan meneriakkan ”Viva la Virgen de Guadalupe! Viva Mexico!” Sampai sekarang ”Pekik dari Dolores” ini masih menggema di seluruh negeri setiap tanggal 16 September.

Meksiko meletus seperti salah satu gunung berapinya sendiri. Para pemberontak yang berjuang di bawah panji Sang Perawan dikalahkan pada tahun 1811, dan Hidalgo dicopot dari jabatan kependetaannya serta dipenggal kepalanya. Namun, muridnya, Pater José Maria Morelos, mengangkat kembali panji itu dan memimpin pemberontakan.

Morelos, pahlawan mestizo pertama di Meksiko, disanjung sebagai seorang patriot berpandangan jauh ke depan yang, dengan memandang lebih jauh dari ruang lingkup revolusi, menyerukan perombakan-perombakan sosial.

Dia dihukum mati pada tahun 1815. Pada tahun 1820 Agustin de Iturbide, bekas jenderal pada pasukan Spanyol, merangkul pemimpin pemberontakan Vicente Guerrero. Mereka memproklamasikan kemerdekaan Meksiko, dan Iturbide mengambil-alih kekuasaan sebagai kaisar Meksiko.

Antara tahun 1821-1876, Meksiko diperintah oleh 2 kaisar, 40 presiden, dan beberapa pemerintahan sementara. Perang saudara dan bentrokan-bentrokan antara Gereja dan Negara hampir tak ada hentinya.

Kaisar Iturbide memegang kekuasaan sampai tahun 1823, ketika pasukan di bawah pimpinan Jenderal Antonio Lopez de Santa Anna menggulingkan pemerintahannya dan mengikrarkan Meksiko sebagai sebuah ”republik”. Pemimpin criollo Santa Anna adalah seorang tokoh tragikomik, tiran kecil yang congkak, terkadang bersikap liberal dan terkadang reaksioner, yang jatuh-bangun memerintah negeri itu sampai tahun 1850-an.

Perang Meksiko

Kebodohan Santa Anna yang tidak berperi itu merupakan bumerang bagi kepentingan Meksiko. Dialah yang bertanggung jawab atas pembantaian rakyat Texas di Alamo, setelah Texas menyatakan kemerdekaannya dari Meksiko pada tahun 1836. Kemudian ketika dia tertangkap, dia melepaskan Texas sebagai imbalan pembebasan dirinya sendiri.

Pada tahun 1846, setelah Amerika Serikat menduduki Texas (yang kemerdekaannya tak pernah diakui oleh Meksiko), perang pun pecah dan Amerika Serikat menyerbu Meksiko. Karena kurangnya ketrampilan Santa Anna sebagai seorang jenderal, kesialan pun menimpa pasukan Meksiko.

Ketika Jenderal Winfield Scott mencapai Kota Meksiko, kadet-kadet heroik yang dijuluki Los Ninos (”perjaka-perjaka”) berguguran dalam mempertahankan Chapultepec. Santa Anna melarikan diri dan pasukan Amerika pun memperoleh kemenangan. Berkat kedigdayaan persenjataannya, Amerika Serikat berhasil merebut lebih dari setengah wilayah Meksiko, termasuk wilayah yang sekarang adalah Kalifornia dan Negara Bagian Baratdaya. Kemudian, untuk membayar hutang-hutangnya, Santa Anna menjual kepada Amerika Serikat Lembah Mesilla, sekarang Meksiko Baru dan Arizona, seharga US$ 10.000.000.

Benito Juarez dan Maximilian

Pada tahun 1855 golongan liberal bertekad untuk menyingkirkan Santa Anna. Pemimpin mereka adalah seorang Indian Zapotec, Benito Juarez, kelahiran negara bagian Oaxaca. Golongan liberal mendekritkan Konstitusi 1857 yang bersejarah itu, yang menyita lahan-lahan milik Gereja, menyerukan pendidikan cuma-cuma yang disponsori negara, dan mendekritkan kebebasan beragama, dan dengan demikian berupaya untuk menghancurkan kekuasaan Gereja dan mengakhiri feodalisme di Meksiko.

Dalam Perang Pembaharuan yang meletus (1857-1861) golongan liberal meraih kemenangan dan Juarez memasuki kota Meksiko sebagai presiden pada tahun 1861.

Negeri itu dilanda kebangkrutan sebagai akibat perang yang berkepanjangan dan Juarez terpaksa harus menunda pembayaran hutang-hutangnya kepada Spanyol, Inggris, dan Prancis. Kaum reaksioner memanfaatkan kegagalan tersebut sebagai dalih untuk membujuk Napoleon III dari Prancis untuk mengambil alih Meksiko.

Pada tahun 1862-1864 pasukan Prancis menyerbu dan menaklukkan negeri itu dengan dukungan unsur-unsur reaksioner dan memulihkan pemerintahan kerajaan. Napoleon menyerahkan mahkota kepada Raja Muda Maximilian dari Austria dan permaisurinya Carlota. Kaisar Maximilian ternyata adalah seorang raja yang lemah meskipun tulus dan sangat liberal.

Karena sikapnya yang liberal itu, dia mengecewakan pengikut-pengikutnya yang reaksioner. Di samping itu, dia pun ditentang oleh golongan liberal Meksiko karena dia bukan orang pribumi. Napoleon menarik mundur pasukan Prancis pada tahun 1867 dan Maximilian, yang saat itu telah dicampakkan oleh semua pihak, dijatuhi hukuman mati. Carlota, yang telah meloloskan diri ke Eropa, menjadi gila seumur hidupnya.

Juarez sekali lagi mengambil alih pimpinan sebagai presiden. Dalam rezimnya yang tak berumur panjang itu, sampai dia meninggal pada tahun 1872 sewaktu masih memegang jabatannya, dia telah meletakkan landasan bagi pembangunan industri, transportasi, komunikasi, pendidikan masyarakat, dan akhirnya memulai proses pembentukan Meksiko menjadi sebuah bangsa.

Porfirio Diaz

Pada tahun 1876, Porfirio Diaz, salah seorang perwira Juarez merebut jabatan kepresidenan dan memulai kurun waktu stabilitas selama lebih dari 30 tahun yang dikenal sebagai Zaman Perdamaian Porfirio. Dia mengembalikan “ketertiban hukum” ke negerinya yang penuh kerusuhan itu dengan menciptakan suatu kediktatoran militer. Diaz cenderung menganggap dirinya sendiri sebagai bapak yang keras dan tahu apa yang terbaik untuk anak-anaknya yang susah diatur.

Lembaga-lembaga yang didambakan oleh golongan pembaharu dan tertuang dalam Konstitusi 1857 sekarang tinggal impian belaka. Diaz memulihkan semua hak istimewa yang dulu pernah dinikmati golongan militer dan aristokrat dan berdamai dengan Gereja, serta mengembalikan lahan mereka yang amat luas itu.

Untuk mengembangkan negerinya, dia mendorong penanaman modal asing tanpa aturan tertentu. Melalui kerja sama dengan kaum kapitalis asing dan para hartawan Meksiko, dia memulai industri perminyakan, membangun jaringan perkeretaapian dan pelabuhan, serta meningkatkan produksi pertanian.

Para pembangkang ditindas habis-habisan. Diaz menangani banditisme dengan memaksa bandit-bandit mengenakan pakaian seragam dan memberinya insinye rurales, atau polisi desa. Banyak jabatan pemerintahan dan jabatan gubernur negara bagian jatuh ke tangan golongan elit berkulit putih yang kaya-raya. Satu persen dari jumlah penduduk menguasai dan memeras sisa penduduk lainnya sehingga kebanyakan rakyat semakin menderita daripada yang sudah-sudah, sedangkan kaum aristokrat hidup dalam gelimang kemewahan bergaya Paris.

Berkat adanya naungan yang berupa Zaman Perdamaian Porfirio, hacienda tidak lagi perlu berpagar tinggi seperti benteng abad pertengahan. Hacienda itu terdiri atas sebuah rumah besar, yaitu tempat tinggal tuan tanah, sebuah rumah untuk administratornya, sebuah atau beberapa rumah untuk para karyawan, toko milik perusahaan, gereja, dan penjara.

Dengan bekerja berdasarkan jadwal harian yang teramat ketat, buruh Indian kontrakan terpaksa harus berhutang kepada toko milik perusahaan. Mereka tidak pernah lepas dari jerat hutang, yang terus melilit sampai turun-temurun sehingga terjaminlah kelestarian perbudakan itu.

Meskipun demikian, rezim Porfirio tampak menggiurkan sekali di mata para penanam modal asing yang cuma melihat megahnya hias-rias bagian luar gedung-gedung baru di Kota Meksiko dan jalan-jalan lebar yang serba anggun. Akhirnya, seperti Mussolini di Italia kelak, Diaz memaksa para pengikutnya bekerja dengan disiplin baja dan mengakhiri ”kerusuhan sipil”.

Persis seperti seabad sebelumnya bangsa Indian yang menderita di bawah tindasan Spanyol akhirnya memberontak, demikianlah Meksiko sekali lagi mendidih. Rezim Diaz telah menciptakan suatu keadaan yang tak tertahankan lagi dan dinding Zaman Perdamaian Porfirio mulai tampak retak-retak seiring dengan datangnya abad baru.

Pada tahun 1908, seorang pemimpin ilmuwan yang berhati lembut, Francisco I. Madero, menerbitkan Suksesi Kepresidenan Tahun 1910, yang dengan tegas mengisyaratkan tibanya saat untuk mengadakan suatu perubahan ke arah demokrasi. Madero, seorang petani kapas kaya raya yang sering menjamu anak-anak pekerjanya di meja makan pribadinya, adalah sosok pribadi yang cinta damai.

Namun, tepat seabad sesudah ”Pekik dari Dolores” diteriakkan Hidalgo, pesan yang tersirat dalam bukunya itu menjadi pekik perjuangan bagi para pemberontak dalam suatu dasawarsa yang diwarnai dengan kekerasan dan banjir darah.

Bangsa Meksiko Modern

Meskipun bangsa Meksiko telah akrab dengan revolusi sepanjang sejarahnya, tetapi setiap kali kata ”revolusi” terucap, hal itu mempunyai dua makna bagi mereka. Yang pertama, mereka artikan sebagai revolusi penuh kekerasan yang dimulai pada tahun 1910 dan berakhir pada tahun 1920.

Dalam kemelut itu, dengan darah mereka, dengan huru-hara dan kehancuran yang menelan korban satu juta jiwa, mereka akhirnya berhasil menebus kemerdekaan. Namun, kata itu juga mengandung makna lain yaitu, proses perubahan revolusioner secara damai yang berkesinambungan yang masih terus berjalan dan harus berjalan terus di hari esok.

Prinsip-prinsipnya tertuang dalam Konstitusi 1917, yang terbukti cukup luwes dan berperikemanusiaan sehingga mampu bertahan terhadap goncangan yang ditimbulkan oleh masa peralihan ke dunia baru dan masih berlaku sampai sekarang. Gagasan revolusi masih tetap tertuang dalam nama satu-satunya partai politik utama di Meksiko, yaitu Partai Lembaga Revolusi.

Perang Revolusi diawali dengan pemberontakan di wilayah utara di bawah pimpinan Pancho Villa, seorang bandit ternak yang menjelma menjadi pejuang gerilya, dan di wilayah selatan di bawah pimpinan Emiliano Zapata, seorang pemimpin Indian yang tangguh yang tuntutan tunggalnya adalah lahan bagi rakyatnya.

Diaz diusir keluar pada tahun 1911 dan Madero terpilih menjadi presiden Meksiko. Namun, Madero tidak berpengalaman di bidang politik dan temperamennya tidak sesuai untuk jabatan tinggi politik. Dia tidak mampu mengendalikan badai.

Pada tahun 1913 dengan tanpa belas kasihan Jenderal Victoriano Huerta, komandan pasukan pemerintah, mengkhianati Madero dan mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden secara paksa. Madero dijebloskan ke penjara dan terbunuh sewaktu masih berada di penjara, agaknya sewaktu mencoba melarikan diri.

Gelora Revolusi pun meletus di seluruh negeri dan rakyat yang kelaparan menyerbu tanpa dapat dibendung lagi melawan tirani Huerta. Sebelum ketertiban dapat dipulihkan lagi pada tahun 1920, Meksiko diperintah oleh 10 presiden, salah satu dari mereka hanya bertahan kurang dari 1 jam. Seluruh Meksiko menjadi ajang pertempuran antarpasukan, pembumihangusan hacienda, dan tindak kekerasan yang tidak ada taranya setiap hari.

Akhirnya, suatu peristiwa yang membawa harapan menyusup di sela-sela kegelapan masa itu. Venustiano Carranza, seorang gubernur negara bagian dan jenderal yang menjadi pemimpin negeri itu pada tahun 1916, menyelenggarakan konvensi yang menyusun naskah Konstitusi 1917.

Konstitusi itu menghidupkan kembali prinsip-prinsip Juarez tentang pendidikan cuma-cuma, pemisahan Gereja dan Negara, dan pengawasan hak-milik Gereja oleh Negara, dan kebebasan sipil. Selain itu, Konstitusi juga memberlakukan hari kerja 8 jam, ketentuan upah minimum, serta memberi hak kepada buruh untuk berserikat dan mengadakan pemogokan. Berdasarkan Konstitusi, semua lahan dan sumber daya nasional dapat direklamasi oleh pemerintah.

Pada tahun 1920 Carranza digulingkan dan terbunuh seperti Madero. Para pahlawan revolusi yang juga mengalami nasib yang sama adalah Pancho Villa dan Zapata. Namun, lepas dari lingkaran setan itu pemimpin Indian Yaqui, seorang pengusaha peternakan dari Sonora, bernama Alvaro Obregon, muncul tanpa cedera kecuali lengan kanannya saja yang hilang, dan mengambil alih jabatan kepresidenan negeri itu pada tahun 1920.

Sejak saat itu, tidak ada presiden yang digulingkan dengan paksa dan tidak ada pula perang saudara besar di Meksiko. Pada tahun 1920, dalam keadaan tanpa daya tetapi bebas dari diktator dan peperangan, Meksiko memulai perjuangan panjangnya untuk membangun sebuah negara yang modern dan maju.

Revolusi Damai

Pada kenyataannya Revolusi Meksiko bermula di dataran dan lahan peternakan dengan satu tangan bertumpu pada Konstitusi 1917 dan tangan yang satunya lagi memegang bedil. Prioritas utama adalah mencegah timbulnya kemelut lebih lanjut dan menyembuhkan luka parah akibat perang. Prioritas berikutnya adalah tahap penerapan prinsip Revolusi ke dalam berbagai sasaran praktis dan kemudian tugas mahabesar untuk mewujudkan sasaran-sasaran itu.

Bentuk Pemerintahan yang Unik

Pemerintahan yang bertekad menjawab tantangan itu terkadang menghimbau diterapkannya demokrasi satu partai dan kadang-kadang sistem kepresidenan. Pemerintahan di Meksiko memang unik, karena ia memadukan unsur-unsur pemerintahan orang kuat dengan unsur-unsur partisipasi demokrasi nyata.

Negara yang dikuasainya diorganisasi atas dasar prinsip federal, dengan negara-negara bagian dikepalai oleh para gubernur. Pada tingkat nasional, presiden dipilih melalui pemilu untuk masa jabatan 6 tahun dan tidak boleh mencalonkan diri lagi pada pemilu berikutnya. Presiden menunjuk anggota kabinetnya.

Terdapat senat dengan 60 orang anggota dan dewan perwakilan yang lebih besar yang dipilih oleh rakyat. Cabang yudikatif dikepalai oleh sebuah mahkamah agung, beranggotakan hakim-hakim agung yang ditunjuk untuk seumur hidup dan selanjutnya menunjuk hakim distrik dan hakim lokal.

Itu adalah sistem resminya. Secara tidak resmi, hampir seluruh kekuasaan berada di tangan presiden dan menteri-menterinya, yang juga menjabat sebagai para pemimpin satu-satunya partai politik dengan kekuasaan nyata, yakni Partai Lembaga Revolusi (Institutional Revolusionary Party-PRI).

Sebelum tahun 1929, tidak ada organisasi politik selain tentara. Pada tahun itu Plutarco Calles, teman seperjuangan Obregon dan penggantinya sebagai presiden, membentuk apa yang kelak menjelma menjadi PRI.

Seluruh lapisan masyarakat-petani, buruh, ahli hukum, kaum intelektual, pengusaha, mahasiswa, ibu rumah tangga-bergabung dengan PRI dan mendukungnya meskipun latar belakang ideologi mereka berbeda-beda. Menurut kelaziman, presiden memilih penggantinya, yang nantinya dicalonkan oleh partai.

Meskipun pemilihan calon tersebut sudah tidak dapat diganggu gugat lagi, tetapi dia tetap harus melanglang negeri, menghadiri rapat-rapat raksasa, dengan penuh semangat seakan-akan dia masih harus berjuang di arena pertarungan yang ketat. Pada hari pemungutan suara massa pemilih berduyun-duyun memberikan restu kepadanya. Bagi orang

luar sistem tersebut tampaknya tidak demokratis, tetapi sistem tersebut telah berjalan mulus karena luasnya partisipasi dalam PRI dan dedikasi kebanyakan presidennya untuk mewujudkan sasaran-sasaran Revolusi. Revolusi Dalam Praktik. Obregon dan Calles membimbing bangsanya selama 14 tahun pertama.

Obregon, yang menjabat presiden dari tahun 1920 sampai 1924, memprakarsai program-program pendidikan cuma-cuma dan pembagian lahan serta mendorong buruh untuk membentuk serikat buruh. Dia menunjuk Calles, menteri dalam negerinya, sebagai penggantinya, Calles memulai kariernya sebagai pembaharu, mendirikan Bank Meksiko, dan mempercepat pencapaian cita-cita revolusi meskipun kemudian dia menjadi bersikap konservatif.

Usaha-usahanya untuk melaksanakan Konstitusi menyeretnya ke dalam benturan-benturan dengan banyak perusahaan minyak asing dan Gereja Katolik Roma. Dalam tahun-tahun tersebut para rokhaniwan dan jenderal yang merasa dikecewakan terus-menerus mencanangkan rencana baru untuk membenamkan Revolusi.

Serikat buruh hampir-hampir tak berkutik. Uang kertas hampir sama tidak berharganya seperti kertas hias. Pihak Gereja menyanggah Konstitusi dan mengadakan “pemogokan” (1926-1929) untuk mengadakan kebaktian. Hal itu mengakibatkan timbulnya ketakutan di kalangan mereka yang taat dan menyeret negara itu ke dalam berbagai pertikaian yang merajalela antara golongan pemberontak Cristero dan kekuatan pemerintah yang antigereja.

Dengan terkoyak-koyaknya negara itu, para pemimpin yakin bahwa hanya Obregonlah yang mampu mempersatukan Meksiko sehingga Konstitusi terpaksa diubah guna memberinya peluang untuk dipilih kembali pada tahun 1928. Namun, sebelum dia sempat menduduki kursi jabatannya, seorang yang fanatik membunuhnya.

Selama 6 tahun berikutnya Meksiko dipimpin oleh 3 presiden yang masing-masing memegang jabatan selama 2 tahun, tetapi penguasa sebenarnya adalah Calles. Banyak pihak yang merasa bahwa Meksiko sedang melangkah surut dari cita-cita revolusinya menuju ke kapitalisme lama yang diwarnai dengan korupsi dan penindasan.

Dalam suasana seperti itu, Lazaro cardenas, “sang nurani Revolusi”, terpilih sebagai presiden pada tahun 1934 untuk memegang jabatan yang telah ditetapkan selama 6 tahun. Sebagai presiden Meksiko yang berhaluan paling kiri, dia mengambil alih instalasi minyak milik perusahaan Inggris dan Amerika dan melaksanakan program peningkatan besar-besaran berupa pembangunan gedung sekolah dan pembagian lahan kepada penduduk desa yang miskin.

Sekitar 16 juta hektar lahan diserahkan kepada para petani miskin oleh Cardenas. Dia juga mengucilkan Calles dan teman-temannya. Cérdenas dan penggantinya yang lebih moderat, Manuel Avila Camacho (presiden dari tahun 1940-1946) bertekad untuk berdamai dengan Gereja tanpa memulihkan kekuasaan politiknya.

Sesuai dengan mandat prinsip-prinsip revolusi yang tertuang dalam Konstitusi, Camacho melaksanakan pembaharuan radikal di bidang pendidikan. Penggantinya, Miguel Aleman (1946-1952), meskipun dikecam karena korupsi, berhasil menciptakan kesejahteraan sosial dan memprakarsai pembangunan ekonomi besar-besaran.

Mereka itu dan pengganti-pengganti mereka telah mencanangkan kebijakan yang pada umumnya konsisten dari satu pemerintahan ke pemerintahan berikutnya. Presiden yang sekarang, yaitu Miguel de la Madrid Hurtado, yang terpilih pada tahun 1982, menghadapi tantangan ekonomi yang amat sangat sulit.

Karena membanjirnya minyak pada tahun 1980-an, Meksiko menerima pemasukan yang lebih kecil dari ekspor minyaknya daripada yang diharapkan. Sebagai akibatnya, negara itu dihadapkan kepada meningkatnya laju inflasi, devaluasi mata uang peso, dan hutang luar negeri yang luar biasa besarnya.

ANTONIO MONTES DE OCA, Universitas Meksiko
Editor: Sejarah Negara Com

Pos terkait