Gagasan Ekonomi Becker – Becker menerbitkan sebuah buku dari disertasinya yang menghubungkan ekonomi dengan sosiologi. Ia memasukkan teori ekonomi untuk mengevaluasi efek diskriminasi pada pekerjaan dan gaji kaum minoritas.
Ia membuktikan bahwa diskriminasi lebih mungkin merugikan perusahaan karena akan menyebabkan perusahaan menjadi kurang kompetitif dan banyak kehilangan konsumen pasar. Karyanya telah memperluas analisis ekonomi makro hingga menjangkau perilaku dan interaksi manusia, termasuk nonpasar.
Becker adalah seorang pahlawan, perintis, atau bahkan ekonom pemberontak yang berjuang keras melawan arus utama ekonomi, yaitu ilmu ekonomi neoklasik. Ia menentang arus ekonomi yang menganggap faktor-faktor nonekonomi dalam kehidupan manusia tidak penting sehingga bisa dianggap konstan.
Dalam kenyataannya, menganggap faktor-faktor nonekonomi sebagai data yang konstan bisa benar-benar menyesatkan serta dapat berakibat analisis ekonomi menjadi tak berguna. Ingin tahu lebih jauh siapa Becker? Silahkan baca selengkapnya di artikel Tentang Gary Stanley Becker
Menurut Becker, ekonomi memberikan semesta pendekatan paling komprehensif untuk memahami semua perilaku manusia. Secara umum, subjek dalam ekonomi dapat dibagi dalam beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi.
Selain itu, subjek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heteredox, dan lain sebagainya.
Ekonomi yang difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain moneter, seperti penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga, dan lain-lain.
Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya, ekonomi seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Dan Becker adalah perintis tren tersebut. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Banyak ahli ekonomi merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang terjadi di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya, walaupaun menurut pendapat kritikus terkadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Becker melihat kapital manusia sebagai nilai yang ditambahkan kepada seorang pekerja ketika pekerja mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan aset lain yang berguna bagi pemberi kerja atau perusahaan serta bagi proses produksi dan pertukaran.
Nilai yang ditambahkan ini melekat dalam diri pekerja itu sendiri. Jadi, investasi kapital manusia melalui peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman, tetapi juga bagi pekerja itu sendiri.
Pemikiran Becker sangat dipengaruhi oleh Milton Friedman seorang ekonom dari Chicago. Milton memberikan sebuah keyakinan dan pandangan baru bahwa masalah-masalah sosial dapat dipecahkan dengan ilmu ekonomi. Pemikiran Becker mendapat kecaman. Ilmiwan sosiologi menuduh pemikiran Becker sebagai “imperialisme ekonomi”.
Namun, kecaman dan kritikan tersebut dibantah Becker dengan menyatakan bahwa ilmu sosiologi telah menghasilkan ilmu ahli yang mampu berpikir besar.
Becker juga menunjukkan keprihatinannya terhadap konflik sosial secara lebih tajam daripada ekonomi-ekonomi lainnya. Gagasannya tentang tidak adanya garis pemisah antara ilmu ekonomi dan sosiologi telah membuat dirinya menjadi ekonom besar.
Baca juga: 2 karya Teori Ekonomi Allais
Penelitian-penelitiannya yang komprehensif berhasil merumuskan bahwa ekonomi itu sangat berkaitan dengan masalah manusia seutuhnya. Ekonomi mempelajari manusia secara keseluruhan.