Nenek moyang bangsa Indonesia telah terkenal sebagai pelaut yang menguasai segala sesuatu tentang laut dan pelayaran. Itulah sebabnya pelayaran di Lautan Nusantara sejak dahulu telah berkembang.
Pelayaran di Laut Nusantara lebih cepat berkembang lagi karena ditunjang keadaan tanah air kita yang subur makmur, antara lain:
- Tanah air kita subur. Hasil-hasil bumi Indonesia terkenal dalam perdagangan internasional. Misalnya rempah-rempah, beras, kayu cendana, kapur barus dan kemenyan.
- Bangsa-bangsa lain sangat tertarik oleh kekayaan alam tanah air Indonesia. Oleh karena itu, kapal-kapal dagang asing pun datang ke tanah air kita. Mereka ikut meramaikan pelayaran di Lautan Nusantara.
- Kepulauan Indonesia dilalui oleh angin musim. Kapal dagang asing ikut memanfaatkan angin musim untuk berlayar di Lautan Indonesia.
- Letak kepulauan Indonesia sangat strategis. Di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik (Teduh) dan di antara Benua Asia dengan Australia. Oleh karena itu, jalur pelayaran internasional melewati Lautan Nusantara.
Baca juga: 5 Cara Penyebaran Agama Islam di Indonesia
Dengan demikian jelaslah bahwa sejak dahulu kapal-kapal Indonesia sendiri maupun kapal-kapal asing meramaikan pelayaran nusantara.
Selat Malaka merupakan pintu gerbang menuju ke Lautan Nusantara. Kapal-kapal yang akan masuk ke perairan ini maupun keluar pasti melewati Selat Malaka. Akibatnya pelayaran di Selat Malaka menjadi sangat ramai.
Kota Malaka yang terletak di tepi Selat Malaka pun berkembang menjadi pelabuhan besar. Kapal yang melewati Selat Malaka Pasti singgah di Pelabuhan Malaka. Antara lain kapal dari Indonesia, Cina, India, Arab, Persia dan Asia Tenggara.
Kapal-kapal tersebut membongkar dan memuat barang dagangan di Malaka. Dengan demikian Malaka menjadi pusat perdagangan. Banyak pedagang dari Indonesia maupun Asia datang ke Malaka.
Baca juga: Nenek Moyang Bangsa Indonesia Pelaut Tangguh