Baru-baru ini, tanggal 3 Agustus 1908 pada sebuah goa yang terletak di dekat La Chapelle-aux-Saints, Perancis selatan ditemukan sebuah kerangka yang mirip dengan kerangka manusia. Untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut di lokasi penggalian dilakukan survei oleh para peneliti sejarah.
Penemu kerangka manusia kuno tersebut adalah 2 ahli prasejarah bersaudara asal negara Prancis bernama Amédée Bouyssonie dan Jean Bouyssonie. Tempat ditemukanna kerangka manusio kuno tersebut merupakan area situs Paleoltitik atau Zaman Batu Tua.
Untuk mengetahui zaman batu lebih lanjut silahkah baca: 4 Zaman Batu
Dilansir dari situs The-scientist (Kamis 3/08/2017), kedua ahli prasejarah bersaudara ini membawa kerangka yang dinamai Old Man La Chapelle tersebut ke ahli evolusi manusia Museum National d’Histoire Naturelle di Paris, Marcellin Boule, disana akan dilakukan penelitian yang lebih akurat. Dikatakan bahwa untuk menghasilkan kesimpulan yang akurat dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun bagi Boule untuk memeriksa fosil tersebut. Namun, dari analisa awal Old Man menunjukkan tanda-tanda masih merupakan sepupu evolusioner manusia modern sekarang ini.
Fosil Old Man disebut sebagai spesimen manusia Neanderthal pertama yang ditemukan dalam kerangka arkeologi, digali oleh para ahli prasejarah dan dipelajari secara cermat dan seksama. Ketika ditemukan, fosil Old Man dalam keadaan tertekuk, kemudian di letakkan di lantai goa secara hati-hati. Dugaan sementara dari para penggali situs, fosil Old Man tersebut sengaja dikuburkan oleh manusia pada zaman manusia Neanderthal.
Kesimpulan dari Marcellin Boule adalah bahwa fosil yang dijuluki Old Man tersebut merupakan fosil adalah kerabat dekat manusia. Waktu itu Old Man belum dinamai manusia Neanderthal, karena pada beberapa dekade sebelumnya fosil sejenis telah di temukan, tetapi dalam keadaan yang tidak lengkap.
Sejarah mencatan, jejak manusia Neanderthal untuk pertama kalinya ditemukan pada bulan Agustus 1856, dua orang penambang batu kapur berkebangsaan Italia menemukan tulang fosil, berupa sebagian tulang kepala, pada penggalian dengan kedalaman 60 cm di Lembah Neander, Jerman. Kesimpulan awalnya tulang tersebut diduga merupakan sisa tulang beruang. Kemudian sang pemilik lahan tambang, menyerahkannya ke kolektor fosil Johan Carl Fuhlrott.
Baca juga: Manusia purba jaman prasejarah
Namun, setelah fosil diperiksa, Fuhlrott yakin bahwa tulang tersebut ada kaitannya dengan manusia dengan manusia modern. Akhir-akhir ini fosil manusia kuno tersebut dinamai sebagai manusia Neanderthal, hal ini karena mengingat tempat pertama ditemukannya Neanderthal.
Menurut laman Today in Sci, sejak fosil pada Agustus 1856 ditemukan, penemuan fosil sejenis banyak ditemukan di berbagai wilayah Eropa, Timur Tengah dan sebagian di Asia Barat. Mungkin disaat mendatang masih banyak ditemukan fosil manusia kuno lainnya.